Bukan Cuma Bawa Tumbler: 8 Hack Liburan Ramah Lingkungan yang Bikin Trip-mu Lebih Berkesan

Share This Post

Kita sering banget denger istilah eco-travel atau sustainable tourism dan mikirnya, “Wah, pasti ribet banget, deh.” Eits, jangan salah! Liburan ramah lingkungan itu nggak melulu tentang hal-hal yang berat. Justru, dengan melakukan beberapa hack simpel ini, perjalananmu bakal jadi lebih meaningful, berkesan, dan malah seringkali lebih hemat! Percaya deh, sekali kamu mencobanya, kamu bakal ketagihan.

Ini bukan tentang jadi perfect, tapi tentang jadi lebih mindful. Yuk, simak 8 hack jitu yang bakal naikin level trip sekaligus eco-credential-mu!

1. Hack Packing: ‘Zero-Waste Kit’ yang Isinya Cuma 5 Item Sakti

Eco friendly accessories – bamboo cutlery, eco bag, reusable water bottle. Zero waste, plastic free concept, sustainable lifestyle. Top view, flat lay.

Kita mulai dari yang paling dasar, yuk! Daripada bergantung sama plastik-plastik sekali pakai selama traveling, siapin kit pribadi yang super praktis ini. Isinya cuma lima, tapi manfaatnya luar biasa:

  • Tumbler atau Botol Minum: Sudah pasti. Isi ulang di mana aja, dari air mineral galon sampai air isi ulang di restoran. Dijamin lebih hemat!
  • Lunch Box atau Wadah Makanan Lipat: Sempet buat bungkus makanan yang belum habis atau buat beli takeaway tanpa minta styrofoam. Pilih yang ringkas dan kedap udara.
  • Sedotan Stainless/Bambu/Silicone: Titip di tas, jadi kalau pesen kelapa muda atau es dawet, kamu bisa bilang, “Gak pake sedotan, ya, Mas. Saya bawa sendiri.”
  • Tote Bag atau Kantong Serbaguna: Gantinya kantong kresek. Ini wajib! Buat belanja oleh-oleh atau buat narik barang belanjaan spontan di pasar.
  • Sapu Tangan atau Bandana: Multifungsi banget! Bisa buat lap keringat, lap tangan, atau bahkan buat bungkus rempeyek yang baru aja kamu beli di pasar tradisional.

Percayalah, kit ini bakal jadi senjata rahasiamu dan bikin kamu nggak perlu khawatir ngasih sampah tambahan.

2. Hack Akomodasi: Hotel ramah lingkungan

Sebelum *booking* hotel atau penginapan, jangan cuma liat harganya doang. Coba cek website mereka atau tanyakan langsung via chat. Cari tahu, apakah hotelnya memiliki kebijakan yang ramah lingkungan. 

Salah satu ciri paling umum dari hotel ramah lingkungan adalah tidak menyediakan air minum dalam botol kemasan. Biasanya hotel ramah lingkungan menyediakan teko air dan gelas di kamar. Lalu akan ada galon yang memungkinkan tamu mengisi ulang teko. 

Baca Juga : Micro-Tourism: Gaya Liburan Simpel, Murah, Tapi Tetap Seru!

Selain itu, hotel ramah lingkungan biasanya akan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan juga. Misalnya dalam penyedian toiletries-nya. 

3. Hack Makan: ‘Eat Local & Seasonal’ adalah Mantra Terbaik

Ini nih hack yang paling enak! Daripada makan di franchise cepat saji yang rasanya sama di mana-mana, mending eksplor kuliner lokal.

  • Local: Makan di warung tenda, *food stall* kaki lima, atau rumah makan keluarga. Selain rasanya lebih autentik, uang yang kamu keluarkan langsung masuk ke perekonomian mereka, bukan korporat besar.
  • Seasonal: Pesanlah buah atau sayur yang lagi musimnya. Selain harganya lebih murah, jejak karbonnya juga lebih kecil karena nggak perlu diimpor dari jauh.

Jadi, kalau lagi di Bali, cobalah mangga madu di musimnya. Lagi di Jawa? Cobain durian lokal! It’s a win-win solution for your tongue and the planet.

4. Hack Transportasi: Naik Angkot/Bus Lokal = Cerita Seru + Jejak Karbon Kecil

Emang sih, naik transportasi umum lokal kadang less comfortable dan butuh nyali. Tapi, di situlah petualangan yang sesungguhnya dimulai! Kamu bakal ketemu dengan ibu-ibu yang lagi belanja, anak sekolah, dan merasakan denyut nadi kehidupan sehari-hari masyarakat sana.

Baca Juga : 6 Tempat Wisata Surabaya yang Dilewati Trans Semanggi

Dibandingkan naik taxi atau ride-hailing sendirian, jejak karbon per orang dari transportasi umum jelas jauh lebih kecil. Plus, ongkosnya bisa seperempatnya! 

5. Hack Souvenir: Cerita adalah Cinderamata Terbaik

Daripada beli gantungan kunci atau magnet kulkas yang cetaknya jelek dan pasti dibikin massal di pabrik, mending cari oleh-yang punya cerita.

  • Belilah langsung dari pengrajinnya. Cari pasar seni atau workshop kecil. Ngobrol sebentar dengan pembuatnya, tanya prosesnya. Itu bakal bikin barang yang kamu beli jadi lebih berharga.
  • Pilih yang fungsional. Bisa berupa tenun, batik, keramik, atau anyaman. Selain unik, barang-barang ini bisa kamu pakai sehari-hari dan jadi pengelingat yang indah tentang perjalananmu.

Jadi, uangmu langsung membantu melestarikan kearifan lokal dan kerajinan tangan tradisional.

6. Hack Toiletries: Ganti Sampo Botolan dengan Shampoo Bar

Flat-lay natural bright beautiful cosmetics handmade soap in a wooden box on a light background, top view

Ini dia hack favorit banyak eco-traveler! Shampoo bar atau sabun sampo batang itu praktis banget. Nggak bocor di tas, ringan, dan tahan lama. Satu batang kecil bisa untuk cuci rambut puluhan kali. Kamu juga sekalian menghindari sampah botol plastik dari shampo hotel atau dari shampo botolan yang kebetulan habis di trip.

Baca Juga : 4 Cara Mengatasi Sampah Plastik Agar Tidak Mencemari Lingkungan

Sekarang banyak merek lokal yang jual shampoo bar dengan berbagai varian aroma, dari kopi sampai lavender. Your hair and the ocean will thank you! (Karena bebas dari chemical berbahaya yang bisa ke laut).

7. Hack Aktivitas: Pilih Tour yang ‘Local-Owned’

Kalau mau ikut tur, jangan langsung booking dari perusahaan besar. Coba cari tur yang dijalankan oleh komunitas lokal atau guide independen. Misalnya, tur berkebun dengan petani lokal, tur membuat perak di Desa Celuk, Bali, atau tur sejarah dengan pemandu dari komunitas sekitar.

Kenapa? Karena uangnya langsung untuk mereka. Pengetahuan yang mereka bagi juga biasanya lebih autentik dan down-to-earth. Pengalamanmu jadi lebih personal dan nggak terasa seperti turis di pabrik.

8. Hack Digital: Download, Don’t Print!

Di era digital, hampir semua tiket, boarding pass, voucher, dan peta bisa disimpan di HP. Manfaatkan betul ini!

Dengan mendownload semua dokumen perjalanan dan bahkan peta area offline, kamu secara nggak langsung sudah mengurangi sampah kertas yang sia-sia. Plus, lebih praktis! Ga perlu repot mencari-cari kertas yang mungkin tertinggal di sela tas. Cukup buka folder di HP-mu, semua sudah rapi di sana.

Penutup

Gimana? Nggak sesulit yang dibayangkan, kan? Liburan ramah lingkungan itu justru bikin perjalanan kita jadi lebih kaya akan cerita dan interaksi yang meaningful. Kita bukan cuma jadi penonton, tapi jadi bagian dari komunitas yang kita kunjungi, dengan cara yang positif.

Nggak perlu langsung melakukan semuanya sekaligus. Pilih satu atau dua hack yang paling feasible buat trip selanjutnya. Perlahan, pasti akan jadi kebiasaan. Selamat mencoba dan happy sustainable traveling! Jangan lupa share pengalaman serumu di kolom komentar ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Traveling

Berenang di Kolam Renang Raden Aryo Bebangah

Sudah beberapa tahun terakhir ini, si bungsu rutin belajar renang. Biasanya, dia belajar renang di kolam renang The Body Art Fitness, yang ada di Jalan