Kemandirian adalah sikap yang sangat penting dalam beradaptasi di segala kondisi. Tentunya kemandirian ini tidak diajarkan secara instan. Perlu proses yang panjang bagi orangtua untuk membantu anak menjadi mandiri. Salah satunya dengan melakukan pekerjaan rumah.

Mengajarkan anak pekerjaan rumah memberikan banyak manfaat. Pertama, anak akan menjadi disiplin. Mereka akan belajar bertanggungjawab. Kedua, anak akan terikat dengan rumahnya. Mereka akan merasa memiliki. Ketiga, membentuk kemandirian.

Pertanyaannya sekarang, sejak kapan harus mengajarkan anak pekerjaan rumah? Sebenarnya sejak anak berumur dua tahun, anak sudah memahami perintah yang diberikan padanya. Dalam memberikan pekerjaan rumah, sesuaikan dengan usia anak.

Misalnya, sekarang ini Chacha sudah berusia 6 tahun. Maka pekerjaan rumah yang bisa dilakukannya usahakan yang mengajarkan tanggungjawab. Misalnya, mencuci piring makannya sendiri. Chacha mulai rutin mencuci piring makannya sendiri. 

Tentunya, saat meminta anak melakukan pekerjaan rumah ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.

💠 Ciptakan lingkungan yang mendukung

Membuat anak melakukan kemandirian tentu perlu lingkungan yang mendukung. Sebagai contoh, saat meminta Chacha mencuci piring makannya sendiri, saya meletakkan kursi di dekat westafel. Kursi itu untuk dinaiki Chacha agar mudah menjangkau westafel. Selain itu, pastikan westafel dalam kondisi aman dari benda-benda tajam, misalnya pisau. Agar jangan sampai saat mencuci piring tangannya terluka. Lalu berikan alat makan yang terbuat dari plastik, agar terhindar dari insiden piring pecah saat mencuci piring. 

💠 Berikan kepercayaan

Saat sudah meminta anak melakukan pekerjaan rumah, pastikan sudah memberikan kepercayaan padanya. Tak perlu khawatir dia bisa melakukannya atau tidak. Kepercayaan kita, akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk melakukan hal lain secara mandiri.

💠 Terima ketidaksempurnaan

Namanya juga anak-anak, tentu apa yang mereka kerjakan tidak sempurna. Tentu mereka masih belum bersih mencuci piring. Mungkin masih tertinggal sisa sabun atau bau amis. Terima saja, bilas kembali bila memang masih belum bersih. Tapi ingat, jangan lakukan dihadapan anak ya. 

💠 Berikan pujian

Anak-anak yang sering menerima pujian, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Tetapi berhati-hatilah dalam memberikan pujian. Pastikan pujian yang diberikan adalah pujian yang membangun. Misalnya, "Wah sekarang kamu lebih jago ya cuci piringnya. Sudah bersih dari sabun."

💠 Semangati anak

Ketika anak menunjukkan keinginan untuk mandiri, bangkitkan terus semangatnya. Berikan kata-kata yang memotivasi dan memperlihatkan dukungan atas keinginannya. Jangan patahkan semangat anak dengan meragukan inisiatifnya atau mengatakan sesuatu yang menurunkan kepercayaan dirinya. Selalu terima bantuan yang dia tawarkan. 

💠 Sabar melatih 

Melatih kemandirian anak tak semudah mengembalikkan telapak tangan. Butuh proses dan waktu yang panjang. Tentunya perlu kesabaran untuk mendampingi setiap prosesnya. 

Nah bagaimana, sudahkah kita melatih anak melakukan pekerjaan rumah? 

1. Meningkatkan kehangatan keluarga

2. Meningkatkan wawasan anak

3. Melatih konsentrasi dan daya ingat

4. Mengbangkan sensivitas rasa

5. Melatih anak membuat keputusan

6. Meningkatkan tanggung jawab

7. Membiasakan pola makan sehat

8. Menghadirkan cinta untuk anak

💠 Bahan-Bahan

💠 Cara

Pentingnya Gizi

Posyandu Fair

💠 Deklarasi dan Tanda Tangan Komitmen Bersama

💠 Lomba Menyiapkan MPASI

💠 Lomba Menyiapkan Bekal Anak PAUD

💠 Lomba Promosi Pentingnya WASH Terhadap Status Gizi Anak

💠 Lomba Ranking 1 "Pengasuh Anak Bangsa Sehat dan Berprestasi"

💠 Penampilan Anak Bangsa

💠 Seminar Singkat " Sudahkan Gizi Anak-Anak Kita Baik ? "

Hiyaa, siapa yang tidak tahu lagu anak-anak diatas. Kereta api sangat menyenangkan bagi anak-anak. Makanya, anak-anak selalu senang bila berpegian dengan kereta, walau melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu tempuh yang lama. Kedua anak saya sudah memiliki pengalaman naik kereta api jarak jauh, kami sudah pernah ke Yogyakarta dan Jakarta. Nah kali ini kami liburan ke Bandung, naik kereta api ekonomi. Hmm mau tahu bagaimana serunya, baca terus ya :)

Buat kami, liburan itu harus direncanakan. Ya, kami nggak pernah bisa liburan mendadak, apalagi untuk destinasi yang jauh. Semuanya harus dipersiapkan. Mulai dari cari tiket, boking hotel, menyusun itenenary dan list barang yang harus di bawa.

Menyiapkan semua itu perlu kerjasama team lho, berhubung anak-anak masih kecil maka mereka belum bisa dilibatkan untuk menyiapkan keperluan liburan. So, saya dan suami lah yang saling bantu menyiapkan semuanya. Suami bagian mencari tiket kereta dan boking hotel. Sedangkan saya harus membuat itenerary dan barang-barang yang harus dibawa.

Perjalanan kami ke Bandung menggunakan kereta api Pasundan.

Kereta api ini adalah kereta api ekonomi, perjalan Surabaya-Bandung ditempuh dalam waktu 14 jam. Harga tiketnya, Rp. 93.000 saja. Murah meriah euy !!.

Rencananya kami akan menginap di Bandung selama tiga hari. Dua hari di Bandung Kota, seharinya di Lembang. Di Bandung Kota kami menginap di Hotel Cassadua, di daerah Pasteur. Sedangkan di Lembang, kami menginap di Penginapan Pelangi, tidak jauh dari Floating Market.

Kami berangkat dari Surabaya pada hari kamis, 24 Januari 2018. Jadwal kereta api berangkat dari Stasiun Wonokromo jam 08.19 WIB. Rencananya, dari rumah harus sudah berangkat jam 06.30, tapi apa daya bepergian dengan dua anak kecil itu tidak semudah mengangkat koper. Ada saja yang membuat jam keberangkatan molor, jam 7 baru dapat taxi online. Kendati jarak rumah dan stasiun hanya 12 km, tapi rute yang kami lewati itu adalah tempat-tempat macet di Surabaya.

Deg-deg an banget, jam 8 pagi baru sampai stasiun, nyaris banget ya. Apalagi kami belum cetak tiket.  Lupa tak membawa kartu keluarga (KK). Beruntung walaupun dengan foto KK di hp kami bisa tetap check in di stasiun. Belum lagi suami bilang kalau tak membawa dompet saya. Duh, saya cuma bisa pasrah. Asalkan suami tak lupa bawa dompet dan kartu ATM. But, ternyata pas di dalam kereta saat buka-buka tas, dompet saya ketemu. Duh, pagi-pagi sudah hetic banget.

Hmmu lalu gimana ya biar perjalanan berjalan lancar. Naik kereta api kan menempuh waktu yang lama, takutnya anak-anak jadi crungky saat perjalanan. Jangan khawatir, perjalanan naik kereta api bersama anak-anak akan jadi cerita seru lho. Asal tahu caranya. Ini dia tips seru ajak anak naik kereta api.

Oh ya, karena kami berempat dan kali ini pergi lumayan lama pasti akan banyak barang yang kami bawa. Tapi, karena kami pergi dengan dua anak-anak maka harus pintar-pintar atur barang bawaan. Barang-barang yang kami bawa, adalah :

💠 Baju

Baju kami berempat di packing model konmari, bisa hemat tempat. Dan semua baju bisa masuk dalam satu tas ransel.

💠 Bantal Leher

Nah karena kami akan duduk selama 14 jam, maka bantal leher perlu di bawa. Biar nggak pegal cyyynnn...

💠 Obat-Obatan

Obat-obatan itu penting di bawa saat bepergian. Apalagi  pergi dengan anak-anak. Kondisi anak-anak susah ditebak. Bisa saja saat berangkat kondisinya sehat bugar, tapi tiba-tiba drop saat perjalanan. Hmm, lalu obat apa saja yang kami bawa? Obat-obatan yang kami bawa adalah obat penurun panas, obat batuk, plester dan tisu alkohol, obat tetes mata, obat masuk angin, obat sakit kepala, obat diare, krim nyeri otot, minyak telon dan tak lupa kami juga bawa termometer.

💠 Alat Dokumentasi

Jangan lupa selain hp, bawa juga kamera. Buat cadangan agar setiap kegitan liburan bisa di dokumentasikan. Kami membawa action cam, sekalian charger dan powerbank ya. Jangan sampai mati gaya saat liburan, mau foto-foto eh hp dan kamera mati.

Membawa makanan saat perjalanan naik kereta api itu perlu lho,  biar nggak kelaparan. Selain makanan pokok, seperti nasi dan lauk pauk jangan lupa bawa camilan ya. Lalu bawa air minum yang cukup biar nggak dehidrasi. Bukannya di kereta api ada restorasi ya? Iya sih, tapi kan harganya lumayan berat di kantong. Hehe, maklum emak irit.

Anak-anak biasanya gampang bosan. Apalagi Chacha dan Aluna, dua puteri saya itu nggak bisa diam. Ada saja tingkah polahnya. Maka saya tak lupa membawa beberapa mainan. Ada buku cerita, busy book dan juga kartu permainan. Mainan di kereta bikin perjalanan semakin menyenangkan.

Setelah semuanya dipersiapkan, jangan lupa untuk siapin stok sabar. Kendati semua persipaan sudah kita lakukan, tetap bersiap menghadapi dram dan prahara di depan. Hehe, sekali lagi anak-anak itu makhluk ajaib yang susah ditebak. Tetap sabar saat perjalanan menjadi kunci lancarnya perjalanan dengan kereta api bersama anak-anak.

Nah itu dia tips seru ajak anak bepergian naik kereta api. Semoga bermanfaat ya. Oh ya kalau kamu punya cerita seru dan tips juga tentang mengajak anak naik kereta api, share yuk :)

Chacha, selalu suka untuk membuat benda kerajinan. Dia suka berkreasi memanfaatkan barang-barang bekas di rumah. Di usianya sekarang dia bahkan secara mandiri melakukannya.

Seperti beberapa hari lalu, saat saya pulang kerja dia menunjukkan hasil karyanya. Dia membuat celengan dari bekas toples snack. Dia menghias toples dengan kertas kado dan pita.

Saya pun bertanya padanya apa saja bahan yang dia gunakan dan bagaimana caranya. Lalu dia pun menjelaskan secara rinci.

💠 Toples plastik

💠 Kertas kado

💠 Lem

💠 Pita

💠 Gunting

💠 Cutter

💠 Lubangi tutup toples dengan cutter

💠 Beri lem di kertas kado, lalu tutupi toples dengan kertas kado

💠 Hias dengan pita

Luar biasa kamu nak, tumbuhlah terus sesuai fitrahmu ya nak.

Nah bagaimana, mau buat celengan cantik ini juga? Yuk buat di rumah :)

Sidoarjo, 18 Januari 2019

#Fitrah-HomeBasedEducation

#Training.Calon.Fasil.MIIP#7

#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani

#HomeEducation

#FBE.Chacha.5y9m

#FitrahBakat

Definisi bakat menurut Gallup adalah pola pikiran, perasaan dan perilaku yang alami, berulang-ulang dan dapat dimanfaatkan untuk produktifitas. Bakat adalah sifat unik dari setiap individu. Tidak ada induvidu yang sama. Semuanya memuliki keunikannya masing-masing.

Lalu bagimana ya cara mengenali bakat yang kita miliki? Bukankah sangat penting untuk mengenali bakat diri. Ya, dengan mengenali bakat diri kita akan mudah menjalankan peran kita. Melakukan misi spesifik dalam hidup.

Salah satu cara untuk mengenali bakat diri adalah melalui Talents Mapping. Talents Mapping adalah suatu cara untuk menemukan bakat dalam diri kita. Dalam talents mapping terdapat 34 tema bakat. Pengukuran bakat dalam talents mapping ini dilakukan melalui Tes Strenght Typology (ST-30), yaitu :

💠 Memiliki gambaran kompetensi dan minat terhadap peran

💠 Memiliki sekitar 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan yang produktif

💠 Sebagai personal brand atau self-awarness bagi sesorang

Ini adalah contoh hasil ST-30

Agar mampu membaca hasil ST-30 kita harus mengenal arti warna dalam ST-30 ini dan juga tiga dimensi pembentuk minat.

Maka hasil ST-30 pada gambar diatas adalah "Dia adalah seorang yang senang menjadi penanggungjawab (comand), mudah baginya untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya melalui kata-kata atau tulisan yang mudah dimengerti oleh orang lain (communication). Memiliki banyak ide baik yang belum pernah ada maupun dari pikiran lateralnya (creator). Selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang (educator). Mampu mempengaruhi orang lain untuk bangkit semangatnya serta tertarik melakukan sesuatu sebaik mungkin (motivator) juga mampu memikirkan strategi promosi untuk mempengaruhi orang lain agar mau membeli dalam jumlah yang banyak (marketer). Selain itu juga mampu melihat langkah jauh ke dapan melampaui cakrawala."

Kekuatan bakat yang dimiliki ditunjukkan dengan warna merah. Sehingga personal branding yang dimiliki adalah

1. Communicator

2. Motivator

3. Educator

4. Creator

5. Marketer

6. Visionary

7. Commander

Warna kuning menunjukkan potensi memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan lebih keras lagi dan bisa saling mendukung. Bakat yang termasuk dalam warna kuning adalah Ambassador, Seller, Designer, Strategist Journalist dan Interpreter.

Potensi yang berwarna putih menggambarkan aktivitas yang bukan pitensi namun bukan pula aktivitas yang diminati. Tetapi juga bukan kelemahan. Bakat-bakat yang termasuk warna putih adalah Treasurer, Explorer, Adminitration, Synthesizer, Arranger, Selector dan Caretaker.

Bakat dengan warna abu-abu menunjukkan potensi tersebut tidak didukung dengan potensi bakat yang kita miliki yaitu Server, Distributor, Quality Controller, Producer dan Analyst.

Bakat dengan warna hitam menandakan potensi kelemahan kita yang TIDAK kita miliki yaitu Evaluator, Mediator, Operator, Restorer dan Safekeeper.

Potensi ini merupakan kelemahan kita yang membuat kita akan merasa tidak nyaman dalam melakukan aktivitas dalam ranah ini.

1. Evaluator,  artinya Seseorang yang mampu melakukan studi mendalam dan membuat kesimpulan mengenai sesuatu.

2. Mediator, artinya Seseorang yang mampu menengahi suatu masalah dan  menyelesaikan konflik antar pihak-pihak yang bertikai.

3. Operator, artinya Seseorang yang dapat mengoperasikan dan menjaga mesin-

mesin, instrumen atau peralatan lain.

4. Restorer, artinya Seseorang yang mampu mengembalikan sesuatu kepada kondisi

semula/normal atau menjadi lebih baik.

5. Safekeeper, artinya Seseorang yang melindungi keselamatan/keamanan

sesuatu/seseorang dari bahaya rusak, hilang atau pencurian.

Bila kita sudah memahami setiap warna bakat yang kita miliki, fokuslah pada bakat warna merah. Lakukan aktivitas secara terus menerus dalam bakat tersebut, sehingga kita akan menghasilkan produktivitas yang sangat besar.

Tanamkan dalam diri, bahwa setiap orang itu unik. Keunikan akan menuntun kita dalam menjalani misi spesifik hidup. Fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan.

Referensi

1. Buku Talents Mapping, Abah Rama.

2. Buku Talents Dynamic, Anah Rama.

3. Materi Calon Fasilitator Matrikulasi Instutut Ibu Profesional

4. www.temubakat.com

Di Amerika, para keluarga homeschooler sering mengkampanyekan bahwa dapur adalah pusat informasi, pengamatan dan percobaan sains terbanyak di rumah. Dapur menjadi pusat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak. Selain itu, kegiatan memasak bersama antara orangtua dan anak akan menciptakan bonding yang kuat diantara keduanya.

Maka di rumah kami, memasak juga menjadi salah satu aktivitas home education yang rutin dilakukan. Biasanya hari libur kami isi dengan memasak bersama. Seperti hari kamis kemarin, saat sekolah libur saya mengajak Chacha memasak bersama. Kami membuat brownies keju.

☘ 1 bungkus tepung brownies keju Nutricake

☘ 1 butir telur

☘  100 gram mentega yang dilelehkan

☘ 25 ml air

☘ 125 gram choco cip

☘ Tuang semua wadah dalam mangkok

☘ Kocok hingga semua beecampur

☘ Masukkan dalam loyang yang sudah di olesi mentega

☘ Tabur choco cip secara merata

☘ Kukus selama 30 menit

☘ Sajikan

Semua proses membuat brownise ini dilakukan sendiri oleh Chacha. Saya hanya membantu mencairkan mentega dan memasukkan brownies ke dalam kukusan.

Seperti yang bisa dilihat dalam video di bawah ini.

Kegiatan memasak selalu menyenangkan bagi Chacha. Dia sangat antusias bila diajak memasak. Katanya, kelak saat dewasa dia ingin jadi Koki.

Sebagaimana dalam pendidikan berbasis fitrah, puncak keemasan fitrah bakat adalah saat usia 10-14, namun pengamatannya bisa dilakukan sejak dini. Ketika masa pralatih, orangtua memberikan banyak aktivitas beragam untuk mengetahui bakat anak. Catat setiap kegiatan yang dilakukan. Amati apakah matanya berbinar dan tertarik untuk melakukan kegiatan itu lagi. Bila iya, bisa jadi itu menjadi bakatnya.

Selama ini memasak memang menjadi salah satu kegiatan yang sangat disukai Chacha. Dia selalu antusias dan gembira bila diajak memasak bersama. Makanya, selain sering ikut cooking class saya juga sering mengajaknya memasak bersama di rumah.

Memasak brownies bersama menjadi ajang stimulasi fitrah bakatnya. Bagaimana dengan anda, apa yang anda lakukan untuk menstimulasi bakat anak? Apakah anda juga suka memasak bersama dengan anak? Share yuk, siapa tahu kita bisa saling menginspirasi :)

Sidoarjo, 17 Januari 2019

#Fitrah-HomeBasedEducation

#Training.Calon.Fasil.MIIP#7

#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani

#HomeEducation

#FBE.Chacha.5y9m

#FitrahBakat