“Bukan tempat wisatanya yang salah, tapi caramu mempersiapkan liburannya.”
Liburan bareng keluarga itu seru… kalau semua berjalan lancar. Tapi kenyataannya? Banyak keluarga yang justru pulang liburan dengan badan capek, dompet menipis, dan kepala penuh drama. Padahal niat awalnya ingin quality time.
Nah, sebagai orang tua yang pernah jatuh bangun dalam urusan liburan keluarga, sudah saya rangkum nih 5 kesalahan traveling yang paling sering dilakukan keluarga, plus solusi realistisnya supaya liburan kedepannya lebih chill dan memorable.
1. Terlalu Banyak Itinerary, Niatnya Seru Malah Bikin Burn Out
Pagi ke pantai, siang ke museum, sore ke taman, malamnya ke night market. Kedengarannya seru ya? Tapi coba praktekin sama anak kecil atau orang tua yang nggak sekuat dulu. Ujung-ujungnya semua cranky, mengeluh capek, dan minta pulang.
💡Solusi:
Bikin itinerary realistis. Maksimal 2 aktivitas utama per hari, dan sisakan waktu buat istirahat atau eksplor spontan. Liburan keluarga itu bukan lomba banyak-banyakan destinasi, tapi gimana semuanya happy dan waras sampai akhir.
2. Bawa Barang Segunung, Padahal Cuma Liburan 3 Hari
Tiap anak bawa koper sendiri. Bawa rice cooker mini, stok camilan sebulan, baju ganti tiap jam, sampai stroller, mainan, dan bantal leher. Niatnya “jaga-jaga”, tapi malah bikin ribet sendiri.
💡Solusi:
Pakai prinsip “less is more”. Bawa barang yang multifungsi dan bisa dipakai lebih dari sekali. Baju yang warnanya senada bisa di-mix and match, dan barang-barang bulky sebaiknya dipinjam atau sewa di tempat tujuan (banyak kok sekarang rental stroller atau car seat lokal).
Baca Juga : Panduan Memilih Hotel vs Guest House untuk Liburan Keluarga: Mana yang Lebih Worth It?
3. Nggak Riset Lokasi Penginapan & Fasilitas Ramah Anak
Sering kali, keluarga memilih penginapan cuma karena murah atau dekat tempat wisata. Tapi pas sampai, ternyata hotelnya nggak punya lift, kamarnya sempit, dan nggak ada fasilitas buat anak.
💡Solusi:
Sebelum booking, baca review tamu (terutama dari keluarga lain), cek fasilitas ramah anak seperti playground, baby cot, kolam renang dangkal, atau dapur kecil. Kadang harga sedikit lebih mahal, tapi bikin pengalaman liburan jauh lebih nyaman.
Baca Juga : Liburan Bareng Anak di Surabaya Tapi Nggak ke Mana-Mana? Coba 7 Hotel Ini Buat Staycation Seru!
4. Over Budget Karena Nggak Buat Rencana Keuangan Liburan
Tiap mampir tempat wisata beli oleh-oleh, jajan random di tiap sudut jalan, dan masuk ke atraksi mahal tanpa pikir panjang. Akibatnya? Budget jebol, malah stres pas pulang.
💡Solusi:
Buat pos-pos pengeluaran sebelum berangkat. Misal: akomodasi 40%, makan 20%, transport 20%, hiburan & belanja 15%, cadangan 5%. Pakai aplikasi pengatur keuangan biar lebih gampang tracking selama di perjalanan.
5. Nggak Siap Mental Kalau Anak Rewel atau Bosan
Namanya juga anak-anak, mood-nya naik turun. Kadang mereka bosan di perjalanan, rewel karena ngantuk, atau tantrum karena tempat wisatanya terlalu ramai. Banyak orang tua yang jadi panik atau marah, bikin suasana makin kacau.
💡Solusi:
Siapkan aktivitas simpel untuk anak di perjalanan, buku gambar, mainan kecil, lagu favorit, atau snack kesukaan. Dan yang paling penting: siapin mental fleksibel. Kalau harus ganti rencana atau pulang lebih cepat dari jadwal, it’s okay. Kunci liburan keluarga itu adaptasi, bukan perfeksionis.
✈️ Kesimpulan: Liburan Keluarga Nggak Harus Ribet, Asal Tahu Caranya
Traveling bareng keluarga bisa jadi momen paling seru dan bermakna kalau kita tahu cara menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas. Yang penting bukan seberapa jauh atau mahal liburannya, tapi gimana semua anggota keluarga bisa merasa disayang, didengar, dan dinikmati bareng-bareng.
Jadi, yuk mulai rencanakan liburan keluarga yang lebih ringan, realistis, dan penuh tawa!
Apakah teman-teman pernah ngalamin salah satu dari kesalahan di atas? Atau punya tips andalan sendiri biar liburan ceria bebas kendala? Cerita yuk di kolom komentar!
