Pecel Blitar, Hidangan Sederhana yang Menggugah Selera

Pecel Blitar

Share This Post

Pecel sering dianggap sebagai makanan sederhana yang rasanya “kurang lebih sama” di mana pun. Saya pun berpikir begitu, sampai akhirnya mencicipi pecel Blitar secara tidak sengaja dalam sebuah perjalanan. Dari situ, pandangan saya tentang pecel berubah pelan-pelan.

Datang ke Blitar Tanpa Niat Wisata Kuliner

Saat berkunjung ke Blitar, fokus utama saya sebenarnya bukan soal makanan. Kota ini lebih dikenal dengan wisata sejarahnya, jadi urusan kuliner saya anggap sebagai pelengkap saja. Pecel bahkan tidak masuk daftar makanan yang ingin saya coba.

Di kepala saya, pecel ya pecel. Sayur rebus, sambal kacang, rempeyek. Enak, tapi biasa. Maklum, sebagai arek Suroboyo, saya sudah terlalu sering makan nasi pecel. 

Sampai suatu pagi, perut saya lebih dulu memutuskan. Waktu itu, saya baru tiba di Perpustakaan Bung Karno, perjalanan dari Surabaya sukses membuat perut saya keroncongan. Saya pun memutuskan sarapan pecel dulu sebelum masuk ke perpustakaan. 

Sarapan Pecel Blitar di Warung Sederhana

Pagi itu, saya melipir ke warung tenda yang ada di halaman parkir perpustakaan. Warung ini sederhana, tanpa kursi dan bangku. Duduk lesehan di atas tikar kain. 

Saya duduk dan memesan satu pincuk pecel Blitar. Berbeda dengan pecel yang ada di Surabaya, pecel Blitar ini sederhana sekali pilihan lauknya. Hanya ada tahu dan tempe goreng saja. 

Ciri Khas Pecel Blitar yang Langsung Terasa

Begitu pecel disajikan, tampilannya terlihat sangat sederhana. Tapi saat suapan pertama masuk ke mulut, saya langsung sadar ada yang berbeda.

Sambal Pecel yang Seimbang dan Tidak Berlebihan

Sambal pecel Blitar tidak pedas menyengat dan tidak manis berlebihan. Gurih kacangnya terasa matang, aromanya wangi, dengan sentuhan kencur yang halus. Rasanya menyatu dengan sayur, bukan mendominasi.

Baca Juga : Pengalaman Berkunjung ke Makam Bung Karno, Blitar: Perjalanan Emosional Menyusuri Jejak Sang Proklamator

Ini bukan sambal yang ingin pamer rasa. Tapi justru karena itu, ia terasa nyaman.

Sayur dan Pelengkap yang Dibuat Apa Adanya

Sayur-sayurannya segar dan direbus pas. Tidak lembek, tidak pahit. Oh ya, dalam pecel Blitar ada ubi siam juga sebagai sayurannya. Rempeyeknya renyah dan tidak berminyak.

Karena terbiasa makan pecel dengan lauk meriah, saya merasa tahu dan tempe goreng saja tidak cukup. Saya pun menambahnya dengan sate usus dan sate ampela ati. Biar tetap ada protein hewaninya. 

Pecel Blitar sebagai Makanan Sehari-hari

Saya makan pelan-pelan sambil memperhatikan sekitar. Orang-orang datang, makan, lalu pergi tanpa tergesa. Bagi warga lokal, pecel ini jelas bukan makanan spesial. Ini sarapan harian.

Baca Juga : Menyusuri Istana Gebang, Saksi Awal Perjalanan Sang Proklamator

Dan justru karena itu, rasanya terasa jujur.

Pecel Blitar tidak dibuat untuk wisatawan. Tidak dibuat untuk viral. Ia dibuat untuk menemani pagi.

Cerita di Balik Racikan Sambal Pecel

Saya sempat bertanya ke penjualnya soal sambal. Jawabannya singkat, “Racik sendiri. Tidak pakai takaran. Yang penting rasanya pas.”

Kalimat itu menjelaskan banyak hal. Pecel Blitar bukan soal resep rahasia. Ini soal kebiasaan. Soal tangan yang sudah hafal rasa karena memasak setiap hari.

Pengalaman Makan Pecel Blitar yang Membekas

Saya menghabiskan pecel itu sampai bersih, yang saya rasakan bukan cuma kenyang, tapi puas dengan hati yang tenang.

Pecel Blitar tidak memberi kesan “wah”. Tapi justru karena itu, rasanya mudah diingat. Tidak melelahkan lidah, tidak membuat enek.

Kenapa Pecel Blitar Layak Dicoba?

Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa wisata kuliner Blitar tidak selalu soal makanan yang heboh. Kadang, justru makanan paling sederhana yang memberi kesan paling jujur.

Baca Juga : Enam Kuliner Khas Kampung Halaman

Pecel Blitar mengingatkan saya untuk datang tanpa ekspektasi. Duduk di warung kecil. Makan seperti orang lokal. Dan membiarkan rasa bercerita sendiri.

Dan pagi itu, sepincuk pecel Blitar melakukan semuanya dengan sangat baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore