Feedback Membangun Tim yang Solid

Share This Post

 

Ibu Pembaharu

Kali ini perkuliahan Bunda Saliha tiba di masa pemberian feedback atau umpan balik untuk materi kedua. Kali ini para mahasiswa Bunda Saliha diminta saling memberikan feedback atas apa yang sudah dilakukannya minggu lalu. 

Masih teringat keseruan minggu lalu, saat harus kampanye dan mencari tim yang solid. Lalu berjibaku seseruan membuat program bersama. Kini waktunya memberikan feedback kepada Buddy baru. 

Yup, ini adalah review kedua, pastinya buddynya berbeda dengan buddy pertama. Dan mungkin akan berbeda dengan buddy-buddy berikutnya. Asli emang selalu seru dan baru kuliah di Kampus Ibu Pembaharu ini. Bikin selalu semangat meski kadang deg-deg an kalau nggak bisa ngerjain jurnal, wkwkwk.

My Buddy Is

Kali ini saya yang menghubungi buddy terlebih dahulu. Buddy saya adalah mbak Annisa Nur Auliani, dari IP Bandung. Ah mbak Annisa membuat saya jadi makin kangen Bandung. Bandung dan segala kenangannya, eaaa…

Oke kembali ke jurnal! Mbak Annisa adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Mbak Annisa mengangkat tema yang kekinian dan perempuan banget. Apa itu? tentang Fitrah Feminitas yang makin tergerus di saat pandemi seperti ini. 

Baca Juga : Cerita Menemukan Tim yang Solid di Kampus Ibu Pembaharu

Tema yang sangat menarik ya. Mbak Annisa bergabung dalam tim berjumlah 6 orang. Dimana nama projectnya adalah AGILE (Istri yang Lincah, Tangkas, Sigap, Peka, Cekatan, Adaptable saat pandemi). Wow super banget ya projectnya. Bisa membuat perempuan menjadi perempuan yang hebat sesuai dengan fitrahnya. 

Ibu Pembaharu

Apa yang Sudah Baik? 

Banyak…

Project AGILE ini keren sekali. Project yang berangkat dari masalah yang kekinian. Melihat dari kacamata perempuan sendiri. 

Bagaimana sebagai perempuan merasakan ada pegeseran fitrah karena tuntutan ekonomi yang terjadi saat pandemi seperti ini. Project ini bisa menjadi solusi memberdayakan perempuan untuk bisa mandiri ekonomi namun tetap tidak kehilangan fitrah keperempuannya. 

Selain itu, jumlah tim sudah cukup dan sudah terbagi dalam jobdisnya masing-masing. Tentu akan menjadi sebuah kerjasama yang baik untuk menyukseskan program yang direncanakan. Ditambah lagi sebagian besar anggotanya juga berasal dari IP Bandung. Pasti akan lebih cepat dalam berkoordansi dan siapa tahu bila memungkinkan bisa bertemu dan menjalankan program secara offline. 

Apa yang Perlu Diperbaiki?

Sebenarnya program dari tim yang dibangun mbak Annisa sudah baik. 

Berangkat dari masalah tergerusnya fitrah feminitas karena banyak perempuan yang bekerja dan laki-laki kehilangan pekerjaan. Lalu mulai berkurangnya ketaatan pada suami dan memburuknya komunikasi. 

Baca Juga : Jurnal Ibu Pembaharu 2, dari Review Hingga Kolaborasi

Tema yang diangkat adalah menghidupkan hati mengolah rasa. Sedangkan tujuannya adalah menjadi istri yang selalu taat pada suami. Sudah klop sih, hanya akan lebih tepat bila mungkin tujuannya adalah bagaimana menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik antara suami dan istri. Sebab masalah ketataan pada suami ini terlalu luas. Dan mungkin saja bukan tidak taat, tapi kurang komunikasi dan kolaborasi saja. 

Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga akan mengalami burden atau beban ganda. Di satu sisi harus bekerja namun tugas-tugas domestik tetap menjadi tanggung jawabnya. Berbeda bila laki-laki yang bekerja. Laki-laki tak mengalami burden, bahkan memang diperbolehkan oleh sistem yang patriakhi ini. Karena laki-laki sudah bekerja maka tak seharusnya membantu pekerjaan rumah tangga. Disini awal permasalahan akan banyak muncul. 

Padahal, yang namanya rumah tangga itu saling kerjasama. Jadi kalau saran saya, mungkin mendorong bagaimana perempuan yang bekerja ini untuk dilatih menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan laki-laki yang menjadi pasangannya. 

Dan lagi-lagi ini hanya saran, hanya pemikiran saya saja. Tentu semua kembali kepada mbak Annisa dan tim. Toh program yang dirancang sudah sangat bagus. Sangat membantu di era saat ini. 

Karena rasa tertarik saya pada program ini begitu besar, saya sampai nggak sabar ingin tahu bagaimana program ini akan dijalankan. Pengen tahu banget program ini secara rinci. 

Padahal mungkin ya belum waktunya ya buat ditulis di jurnal kedua. Saya saja yang terlalu bersemangat. Habis penasaran banget sih. 

Dalam jurnalnya, mbak Annisa memaparkan akan ada 8 materi yang diberikan. Tapi dari yang saya baca hanya ada 6, yaitu : 

⏺️ Menghidupkan hati

⏺️ Mengolah rasa

⏺️ Seni memaninkan fitrah

⏺️ Unconditional love

⏺️ Magnet perempuan

Materi yang sangat menarik dan bermanfaat. Makanya saya penasaran banget!!!

Demikian review saya atas jurnal mbak Annisa. Apa yang saya tulis adalah hasil pemikiran saya. Hanya memberikan saran. Harapannya program AGILE ini bisa berjalan sukses ???.

#umpanbalik2

#membanguntimyangsolid

#ibupembaharu

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore