5 Cara Belajar Ekosistem Ala Anak Kinestetik

Share This Post

Pekan ini saya mendampingi Aluna belajar tentang ekosistem. Kami mempelajari ekosistem dengan cara yang unik. Cara belajar ala anak kinestetik. Hmm bagaimana itu?

Mengenal Kecerdasan Kinestetik

Aluna memiliki kecenderungan aktif bergerak. Dia akan susah fokus jika harus diam saat memperhatikan. Atau bahkan, saat saya memintanya belajar di meja belajarnya, dia tak akan bertahan lama.

Awalnya, saya kesal dengan perilakunya. Tanpa sengaja saya membandingkan dengan kakaknya. Kakaknya selalu fokus dan tenang saat belajar. Betah jika harus berlama-lama di meja belajarnya.

Namun, kekesalan saya itu hilang saat saya mencari tahu jenis-jenis kecerdasan. Setelah membaca buku “Semua Anak Bintang”, karangan Munif Chatib, saya paham bahwa apa yang dilakukan Aluna itu adalah karakteristik umum anak dengan kecerdasan kinestetik.

Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh. Orang dengan kecerdasan kinestetik memiliki koordinasi motorik yang baik dan peka terhadap tubuh.

Baca Juga : Konsultasi Kurikulum Terpersonalisasi SMM, Sinergikan Proses Pembelajaran

Kecerdasan kinestetik merupakan salah satu jenis kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvard. Gardner berpendapat bahwa kecerdasan manusia tidak hanya diukur dengan IQ, melainkan juga dengan kecerdasan-kecerdasan lain.

Ciri-ciri orang dengan kecerdasan kinestetik:

  • Memiliki koordinasi motorik yang baik
  • Memiliki keterampilan motorik halus dan kasar yang baik
  • Memiliki kemampuan artistik yang menonjol
  • Pemahaman terhadap keindahan atau estetika
  • Cenderung mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh.

Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar adalah respons yang paling peka dalam otak seseorang untuk menerima data atau informasi dari pemberi informasi dan lingkungan pemberi informasi. Informasi akan lebih cepat diterima otak apabila sesuai gaya belajar penerima informasi.

Jadi, karena Aluna memiliki kecenderungan kecerdasan kinestetik, maka saya pun mengajaknya belajar sesuai gaya belajarnya.

Gaya belajar anak kinestetik adalah dengan melibatkan gerakan fisik, praktik langsung, dan eksperimen. Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih aktif dan tidak suka diam.

Berikut ini beberapa cara belajar anak kinestetik:

Aktivitas fisik: Ajak anak melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan, berayun kaki, atau menggoyangkan kaki.

Praktik langsung: Ajak anak mempraktikkan materi yang dipelajari secara langsung. Misalnya, membuat contoh-contoh konkret dan menghitungnya.

Eksperimen dan simulasi: Gunakan eksperimen atau simulasi untuk memahami konsep yang lebih abstrak.

Permainan edukatif: Libatkan anak dalam permainan edukatif yang melibatkan gerakan fisik.

Bermain peran: Ajak anak bermain peran. Membuat kerajinan tangan: Ajak anak membuat kerajinan tangan.

Berwisata: Ajak anak berwisata.

Diskusi aktif: Saat belajar ajak anak berdiskusi, buat dia aktif berpartisipasi.

Kombinasi kata dan gerakan: Kombinasikan kata-kata dengan gerakan fisik.

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih senang belajar sambil melakukan kegiatan tertentu.

Cara Belajar Ekosistem Ala Anak Kinestetik

Berhubung saat ini ekosistem menjadi topik pembelajaran di sekolah, saya pun mengajak Aluna belajar tentang ekosistem.

Berikut cara belajar Aluna si anak kinestetik saat memahami ekosistem.

Gaya belajar Kinestetik

Pertama, saya minta Aluna membaca buku tentang ekosistem. Kebetulan, di rumah kami ada buku Confidence in Science, buku impor dari Korea ini memiliki salah satu seri yang berjudul “Apa yang Dimaksud dengan Ekosistem”. Buku ini mudah dimengerti, visual menarik dan ada cerita bergambarnya. Ini membuat Aluna mudah memahami. Setelah selesai membaca, saya memintanya menceritakan isi buku. Ini bisa membuatnya lebih memahami informasi dari bacaan.

Baca Juga : 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

Kedua, saya mengajak Aluna jalan-jalan sekitar komplek. Saya mengajaknya melihat langsung lingkungan biotik dan abiotik, yang menjadi bagian dari ekosistem. Alhamdulillah, dia bisa menyebutkan dengan benar.

Ketiga, kami bermain Magnetic Board Game – Life Cycle. Di sini ada 8 daur hidup yang bisa dipelajari. Aluna bisa belajar daur hidup kupu-kupu, katak, ayam, manusia, dan lain sebagainya. Ini seru, karena visual menarik dan ada aktivitas motorik.

Gaya belajar Kinestetik

Keempat, menggambar. Saya meminta Aluna menggambarkan salah satu jenis ekosistem dan daur hidup. Dia menggambar ekosistem sabana dan daur hidup kupu-kupu.

Gaya belajar Kinestetik

Kelima, memelihara Kelomang. Hehe ini dalam rangka eksperimen langsung. Bagaimana Kelomang bisa bertahan hidup. Kelomang ini sudah cukup lama kami pelihara. Kami letakkan di dalam wadah transparan. Wadah dibolongi agar udara bisa masuk. Kami letakkan batu-batuan juga didalamnya. Tak lupa diberi dedaunan sebagai makanan. Ada juga air, agar bisa hidup. Lalu rutin dibersihkan setiap hari.

Penutup

Memiliki anak dengan kecerdasan kinestetik menjadi tantangan tersendiri. Anak kinestetik tidak bisa diam saat belajar. Oleh karena itu, menemaninya belajar dengan gaya belajar kinestetik adalah cara yang terbaik.

Baca Juga : Review Buku Semua Anak Bintang

Demikian cerita tentang gaya belajar Aluna. Dengan kecerdasan kinestetiknya, dia punya cara-cara tersendiri dalam belajar. Termasuk saat belajar tentang ekosistem. Bagaimana dengan teman-teman, adakah pengalaman unik saat mendampingi anak belajar sesuai gaya belajarnya? Share di kolom komentar, ya!

    19 Responses

    1. Kereennyaa, mamaa Alunaa..
      Bener yaah.. anak kedua itu selalu punya “cara” mreka sendiri.
      Mamahnya jadi kudu kreatif dan terbuka dengan berbagai gaya parenting sekaligus menerapkan gaya belajar yang tepat agar anak dengan kecerdasan kinestetik ini bisa berkembang dengan baik dan menyenangi proses pembelajaran yang sesuai dengan fitrahnya.

    2. Mama Aluna t o p b g t, keren! Bisa menemani belajar dengan gaya belajar kinestetik sesuai jenis kecerdasannya
      Memang memiliki anak dengan kecerdasan kinestetik menjadi tantangan tersendiri ya, karena bakalan ga bisa anteng dan maunya gerak aja
      Anak bungsuku yang kayak gini, beda sama kakaknya

    3. Ini metode belajar yang menyenangkan ya, karena bermanfaat buat anak-anak biar bisa mengenal tentang ekosistem secara langsung dan mempraktikkannya

    4. Jadi pengen beli buku confidence in science juga.

      Naah sama persis, Saladin juga anak kinestetik yg gak bisa diam. Dan cara belajar yg kakak tulis di atas itu juga sama dengan metode pengajaran di sekolahnya.

    5. Samaaa tipe anaknya kayak saya mbak. Tipikal kinestetik yang gak mau diem, even di kasur pun loncat-loncat terus. Batrenya macem awet bangeeeet..

      Tapi ya aku akhirnya akomodir sih. Biasanya anakku suka aku ajak keluar. Entah ke taman, playground, atau mampir ke kebun binatang di dekat rumah.

    6. Anak yg memiliki kecerdasan kinestetik seperti Aluna sangat membutuhkan orang tua yg paham dan mau repot mendampingi anaknya belajar, seperti mama Aluna ini. Keren banget.
      Repot di sini bukan dalam konotasi negatif yah? Melainkan repot yg positif, dalam artian mau bersusah payah dan meluangkan waktunya.

    7. ini persis banget dengan kondisi anak teman saya yang anaknya memang gaya belajarnya kinestetik, memang ada treatment khusus saat nemenin dia belajar,

      1. ini persis banget dengan kondisi anak teman saya yang anaknya memang kinestetik, memang ada treatment khusus saat nemenin dia belajar, karena suka lari-lari kalau belajar atau loncat-loncat gitu, dan anaknya ini lebih suka ikutan kegiatan olahraga, main bola, memanjat dan kegiatan-kegiatan yang butuh fisik, dibandingkan dengan menggambar atau sejenisnya. Pokoknya mamanya capek lah nemenin dia waktu kecil, tapi anaknya memang pintar dan ini pentingnya jadi orangtua paham hal-hal seperti ini ya

    8. Memang gaya belajar masing-masing anak berbeda, semua anak-anakku belajar dengan tidak anteng di meja dari kecil hingga SD kelas 6. Mereka ada yang menyalakan musik, jalan mondar-mandir sambil hapalan, dll. Setelah memasukin masa ABG hingga kini bertumbuh ada yang sudah kuliah, SMA, belajarnya baru posisi hening wkwkkwk. Malah kalau ada yang berisik merasa terganggu, jadi mereka di meja belajar dalam kamar

      1. Alhamdulillah..
        Ternyata seiring bertambahnya usia dan kedewasaan, cara belajar pun bisa berbeda yaa, BUbiii..
        Menjadi orangtua kudu sabar dan kreatif dalam menemani ananda bertumbuh.

    9. Praktik langsung gini membuat anak lebih mudah memahami materi. Buku yang mbak pakai itu menarik juga, aku pernah baca judul yang lain, cocok buat anak-anak.
      Btw kalau daur hidup hewan sekaligus belajar metamorfosis coba deh piara ulat. Happy learning Aluna!

    10. Perlunya aorangtua mengenali kecerdasan anaknya yang seperti apa ya, sehingga kalo yang kinestetik bisa diarahkan belajarnya

    11. Anakku juga kinestetik, tapi memang sepertinya cara belajar anak kinestetik tuh hampir sama ya. Soalnya aku pun membuat media belajar untuk eksperimen dia secara langsung. Metode belajar gini yang lebih mudah dia pahami.

    12. Beruntungnya Aluna punya mama yang memahami tipe belajarnya. Aluna pasti jadi enjoy belajarnya.
      Kalau di kelas, anak kinestetik berpotensi dianggap usil yaa…Karena anak kinestetk susah untuk diam tenang di bangku hehehe. Apalagi dulu, ketika tipe-tipe kecerdasan belum dikenal luas seperti sekarang, bisa kena tegur/hukum terus tuh 😀

    13. Cocok nih, anakku juga kinestetik. Jadi emang suka banget ama Gerakan fisik, praktik langsung dan eksperimen. Kalo udah kena teori udah deh nguap mulu kerjaannya. Emang butuh memahami gaya belajarnya sehingga bisa menemukan cara belajar yang tepat.

    14. Wah, makasih lho informasinya. Aku tipe belajar yang bisa duduk manis. Keponakan yang lain pun kebanyakan begitu. Tapi ini ada satu Bocil yang suka banget gerak ke sana ke mari. Mungkin dia memang anak kinestetik. Kudu dipahami biar pas belajar tuh sama-sama enak dan gak bikin emosi

    15. Keren banget mbak punya banyak ide buat memfasilitasi gaya belajar anaknya. Kalau aku jujur masih belum bisa lihat nih anakku gaya belajarnya kayak apa apakah dia visual atau gaya belajar lainnya

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Subscribe To Our Newsletter

    Get updates and learn from the best

    More To Explore

    Traveling

    Wisata Ke Taman Ramah Anak di Surabaya

    Taman kota selalu jadi tempat yang seru untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Namun tidak semua taman itu benar-benar ramah anak! Tapi di Surabaya, ada