Aku Sakit Radang Kelenjar Getah Bening

Share This Post

 

Radang Kelenjar Getah Bening

Beberapa waktu lalu, aku sempat cerita kalau ada benjolan di leherku. Kalau dihitung-hitung, sudah dua bulan ini benjolan itu masih ada di leherku.

Selama itu pula, aku mondar-mandir ke rumah sakit. Hari ini aku mau cerita kelanjutan pengobatan yang aku jalani.

Biopsi

Setelah mencari tahu dan melakukan banyak pertimbangan, aku pun memutuskan melakukan biopsi di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya lewat jalur pasien umum. Sengaja nggak pakai BPJS.

Penyebab Radang Kelenjar Getah Bening

Sebenarnya, biopsi ini dibayar oleh BPJS, selama rumah sakit yang menjadi rujukan memiliki fasilitas biopsi yang dilakukan di klinik patologi anatomi.

Baca Juga : Cara Atasi Perut Kembung

Sayangnya, RSI Jemursari tempat aku melakukan pengobatan tidak ada layanan biospi untuk pasien BPJS. Makanya, dokter merujukku ke RSUD Dr. Soetomo.

Sebenarnya, apa yang dilakukan oleh dokter ini sudah tepat. Mengingat, RSI Jemursari itu rumah sakit tipe B. Wajar, jika selanjutnya aku di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo yang merupakan rumah sakit tipe A.

Tapi, aku yang agak khawatir jika melanjutkan pengobatan ke RSUD Dr. Soetomo. Bukannya apa-apa, tapi aku merasa nggak siap jiwa raga kalau harus berobat kesana dengan layanan BPJS.

Sudah bukan rahasia umum lagi, jika pasien BPJS di RSUD Dr. Soetomo itu pasiennya banyak banget. Wajar, ini kan rumah sakit tipe A. Jadi rujukan terakhir bagi pengobatan pasien yang tidak bisa ditangani oleh rumah sakit tipe dibawahnya.

Ya pasti pasiennya banyak. Apalagi, RSUD Dr. Soetomo ini jadi rujukan untuk wilayah Indonesia Timur. Tak heran, pasien yang mau berobat disini harus rela ambil nomor pendaftaran mulai jam lima subuh!

Tentunya, banyak yang datang sebelum jam itu. Mereka sudah antri panjang sebelum loket dibuka. Maklum, pelayanan dokter cuma sampai siang. Kalau semakin siang datang, semakin nggak dapat nomor, deh!

Aku nggak membayangkan harus antri sepagi itu. Apalagi, rumahku di Surabaya coret alias Sidoarjo perbatasan Surabaya. Jaraknya sekitar 15 km dari rumah. Ditambah lagi, harus kesana sendirian. Nggak mungkin minta antar suami, karena dia juga harus kerja. Bisa-bisa kalau dia ikutan riwa-riwi, nanti ambruk juga. Duh, nambah kerjaan saja.

Baca Juga : Ketika Harus Menemani Rawat Inap Saat Pandemi

Belum lagi nanti harus antri biospi. Pasien RSUD Dr Soetomo ini banyak yang mau biopsi, pastinya aku masih harus nunggu lagi. Apalagi, ada teman punya pengalaman kalau bapaknya harus nunggu biopsi sampai berbulan-bulan. Duh!

Aku pun cari info laboratorium mana yang bisa memberikan tes biopsi dengan harga terjangkau. Dan, Alhamdulillah ternyata biaya biopsi di RSU Haji Surabaya cukup terjangkau, Rp. 350.000 untuk setiap tusukan.

Pengobatan radang kelenjar getah bening

Aku pun datang ke RSU Haji, menemui dokter spesialis bedah umum untuk meminta rekomendasi biospi. Nggak perlu nunggu lama, satu hari kemudian aku bisa melakukan biopsi.

Ada dua tusukan biospi, sebab dari hasil USG di leherku ada dua benjolan. Di leher kanan dan kiri. Hanya saja yang kiri kecil banget, aku sendiri sampai nggak kerasa.

Tes biopsi

Hasil biopsi keluar 3 hari kemudian. Oh ya, sebenarnya di RSU Haji Surabaya ini bisa kok biopsi pakai BPJS. Tapi aku nggak ambil. Sebab, kalau mau pakai BPJS saat biospi maka aku harus menyelesaikan semua pengobatan disini. RSU Haji juga jauh dari rumahku, 14 km!

Baca Juga : Cara Buka Blokir BPJS Kesehatan yang Nonaktif Karena Terlambat Bayar

Maka, aku memilih mengeluarkan uang Rp. 700.000 untuk biopsi. Agar bisa cepat biospi dan melanjutkan pengobatan di RSI Jemursari.

Bisa dibilang aku cukup akrab dengan rumah sakit ini. Suamiku bolak-balik dirawat di rumah sakit ini dulu. Aku juga melahirkan si bungsu disini.

Baca Juga : 7 Panduan Program Hamil untuk Pasangan Muda

Rumah sakit ini dekat dari rumah. Jaraknya cuma 6 km. Rumah sakitnya nyaman, pelayanannya cepat dan fasilitasnya lengkap.

Radang Kelenjar Getah Bening

Setelah mengambil hasil biopsi di RSU Haji Surabaya, aku kembali menemui dokter spesialis bedah kepala dan leher di RSI Jemursari. Jujur, deg deg an sama hasil biospi.

Mengatasi radang kelenjar getah bening

Bayangan beragam penyakit berbahaya memenuhi kepalaku. Mulai dari kanker, tumor, kista hingga TBC. Asli, takut banget!

Baca Juga : SADARI Ancaman Kanker Payudara dengan Melakukan Mamografi

Ternyata, kata dokter benjolan di leherku bukan hal yang berbahaya. Aku terkena radang kelenjar getah bening. Radang yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.

Memang, di benjolan leher kanan ada cairannya. Cairan ini akan hilang kalau infeksi sudah sembuh.

Dokter memberikan antibiotik dan pereda nyeri. Seminggu lagi aku harus kontrol. Kalau tidak ada perubahan, maka dokter akan melakukan bedah untuk mengambil cairan ini. Agar benjolannya hilang.

Baca Juga : Cara Bijak Menggunakan Antibiotik

Sejauh ini, aku merasa benjolannya agak kempes. Meski kadang aku masih sering merasakan nyeri. Kalau sedang nyeri, badanku meriang.

Doakan saja semoga aku bisa sembuh dengan minum obat saja , ya. Biar nggak perlu melakukan proses bedah.

Salam sehat buat teman-teman.

0 Responses

  1. Semangat Mba semoga lekas sembuh. Kalau di Bandung sih aku mau rekomendasiin pengobatan alternatif. Pamanku pernah tuh ada kelenjar di lehernya, disarankan dokter utk biopsi juga dan katanya harus operasi. Berhubung banyak takutnya karena bisa mengganggu pita suara akhirnya cari pengobatan alternatif alhamdulillah gak jd biopsi. Pengobatannya lebih ke mengatur pola makan.

  2. Syafakillahu, Di..
    Semoga lekas sehat dengan makan yang baik dan istirahat yang cukup. Bisa kembali aktif beraktivitas, termasuk menjadi konselor ASI andalan dan menulis buku-buku solo lainnya.
    Peluukk Diaan…^^

  3. Semoga segera pulih ya, Mbak. Aku juga punya benjolan bagian kiri Mbak, tapi dulu kata dokter, kalau mau di operasi ya gpp, enggak juga gpp karena tidak mengganggu selama menelan. Ya, otomatis aku pilih opsi yang gak operasi.

    Benjolan itu datang saat aku hamil anak ketiga, Mbak. Besar juga saat itu tapi lama kelamaan sudah mengecil ini. Mungkin efek hormon kali ya kalau benjolan punyaku ini jadi tidak menyebabkan efek samping apapun

  4. Benjolan di tubuh memang jadi satu hal yang akan bikin panik ya Mbak. Walau banyak info menjelaskan bahwa benjolan belum tentu mengarah ke tumor atau kanker, tapi tetap saja rasanya khawatir. Semoga segera pulih, sembuh total ya Mbak.

  5. Semoga lekas pulih ya, Mbak. Gaya hidup sehat juga, Mbak. Bukan hanya makanan, tapi juga istirahat cukup, dan hindari stress. Syukurlah benjolannya bukan penyakit berat.

  6. Mbak Dee, aku jadi teringat ibuku yang bertahun-tahun yang lalu didiagnosa diagnosa kelenjar getah bening. Tetapi karena benjolannya sudah besar dan mengeras, akhirnya dioperasi.
    Semoga selalu sehat ya, Mbak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Cerita Bunda

Terima Kasih, Diriku

Wah, nggak terasa sudah masuk hari terakhir KEB Berbagi Cerita. Sepekan sudah berbagi cerita Ramadan bersama KEB (Kumpulan Emak Emak Blogger).  Hari terakhir temanya kok