Ambil Peran untuk Pendidikan di Indonesia dengan Berkonten Ria Bersama IndiHome

Share This Post

Hampir dua tahun ini, si sulung memutuskan sekolah di rumah. Pindah ke sekolah yang menerapkan sistem blended learning, sekolah yang menerapkan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). 

Kalau ditanya, lebih sering mana anak belajar daring atau luring, jawabannya daring. Keseharian si sulung banyak belajar secara daring melalui aplikasi LMS (Learning Management System) di rumah. Aktivitas luring dilakukan sesekali. Biasanya saat ada presentasi proyek atau pameran karya di sekolah. 

Saat si sulung belajar di rumah, mau tidak mau saya juga harus mendampinginya belajar. Menjadi fasilitator belajarnya, partner  guru. Tentu awalnya ini tidak mudah. Saya tidak hanya harus menyediakan waktu dan tenaga untuk mendampinginya belajar, tetapi juga harus menambah pengetahuan tentang materi belajarnya, bagaimana cara mendampingi anak belajar dengan baik, hingga tentang kurikulum apa yang berlaku untuk saat ini. 

Bergabung Menjadi Ibu Penggerak

Terus terang, bagian yang paling menantang saat menjadi fasilitator belajar anak adalah memahami kurikulum yang digunakan. Sudah menjadi rahasia umum, di Indonesia ini paling sering berganti kurikulum. Bahkan ada anekdot di masyarakat, ‘ganti menteri, ganti kurikulum’. Bagi saya sebenarnya hal ini tak harus dimaknai negatif melulu. Bisa jadi setiap menteri yang dilantik berusaha mencari cara terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tak heran, sering membuat kurikulum baru, untuk dicari mana yang lebih pas. Bukan begitu? 

Tahun 2020 lalu, saat si sulung pertama kali memutuskan sekolah di rumah, saya banyak mendengar istilah merdeka belajar. Kala itu, merdeka belajar belum resmi dijadikan kurikulum di semua sekolah yang ada di Indonesia. Merdeka belajar hanya dikhususkan oleh sekolah-sekolah yang tergabung dalam sekolah penggerak. Dan ternyata, sekolah si sulung termasuk sekolah yang sudah menjalankan konsep merdeka belajar tersebut. 

Saya pun mulai mempelajari tentang merdeka belajar secara otodidak. Beruntung, saya menggunakan internet provider dengan teknologi fiber optic, sinyal yang cepat dan stabil membuat saya bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang merdeka belajar. 

Kini, merdeka belajar sudah dijadikan acuan pendidikan di Indonesia. Februari 2022, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim atau yang akrab disapa Mas Menteri, menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai acuan pendidikan di Indonesia. 

Saya pun semakin antusias untuk lebih mendalami kurikulum merdeka ini. Saya ingin bisa sejalan dengan sekolah dan pemerintah saat mendampingi anak belajar. 

Pucuk dicinta ulam pun tiba, melalui #InternertnyaIndonesia, kesempatan untuk mengetahui lebih mendalam tentang kurikulum merdeka ini datang. Saya bisa mengetahui kurikulum merdeka dan berbagai kebijakan terkait pendidikan secara langsung dari pemerintah dengan mengikuti pelatihan Ibu Penggerak. 

Ibu penggerak adalah ibu yang menjadi mitra pemerintah dalam memotivasi dan menyosalisasikan kebijakan dan program baru pemerintah dalam bidang pendidikan. Para ibu penggerak ini akan dibekali dan disosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. 

Tanpa pikir panjang, saya langsung mendaftar. 

Saya pun mengikuti pelatihan secara daring. Selama empat hari saya belajar tentang berbagai kebijakan pendidikan, mulai dari Ibu Penggerak, Profil Pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka, Literasi dan Numerasi, Asesmen Nasional, hingga 3 Dosa Besar Pendidikan. 

Ibu Penggerak

Saya merasa senang dan bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti Pelatihan Ibu Penggerak Batch XII ini. Tentu ini menjadi bekal yang cukup bagi saya untuk menjadi fasilitator belajar anak-anak sekaligus berkolaborasi dengan pihak sekolah. 

Kini, saya jadi tahu bagaimana mendampingi anak belajar selaras dengan kurikulum yang berlaku. Saya juga bisa berdiskusi dengan pihak guru ataupun sekolah tentang apa yang perlu dilakukan di rumah untuk mendukung pelaksanaan merdeka belajar ini. 

Oh ya, saya juga akan berbagi sedikit kepada teman-teman tentang kebijakan dan program pendidikan di Indonesia yang terbaru. 

Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Guru pun juga memiliki kebebasan memilih metode pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. 

Baca Juga : Kurikulum Merdeka, Belajar Jadi Menyenangkan Dan Bermakna

Kurikulum ini berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan peningkatan kompetensi siswa. 

Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila adalah acuan karakter yang ingin dikembangkan pada setiap siswa. Kurikulum merdeka ingin setiap siswa memiliki karakter sesuai profil pelajar Pancasila, yaitu : 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.

Asesmen Nasional

Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan di Indonesia. Asesmen Nasional ini bukan hanya mengevaluasi capaian pendidikan siswa secara individual, melainkan juga melakukan evaluasi dan pemetaan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. 

3 Dosa Besar Pendidikan

Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, masih ada tiga tantangan terberat sekaligus momok yang menakutkan, yaitu Intoleransi, Perundungan, dan Kekerasan Seksual. Ketiganya ini disebut sebagai 3 dosa besar pendidikan. 

Selama mengikuti pelatihan ini, saya semakin menyadari bahwa kurikulum merdeka sangat membutuhkan peran ibu. Mas Menteri sendiri mengungkapkan bahwa, kurikulum merdeka ini membutuhkan keterlibatan orang tua. Orang tua perlu berkolaborasi dengan guru dan sekolah dalam menyukseskan kurikulum ini. 

Peran Ibu dalam Kurikulum Merdeka

Peran orang tua, khususnya ibu sangat penting dalam kurikulum merdeka. Ibu memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk menjadi fasilitator belajar anak-anak. 

Ibu memiliki keistimewaan, ibu lah yang mengandung, melahirkan, dan menyusui anaknya. Ibu juga dianggap sebagai madrasah pertama anak-anaknya. 

Ibu mampu menjalankan banyak peran dalam rumah tangga. Bahkan, ibu dianggap lebih mampu menahan rasa sakit dan mengendalikan stres dibanding ayah. 

Dengan keistimewaan yang dimilikinya, ibu mampu menjalankan perannya dalam pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. 

Beberapa peran yang bisa dilakukan ibu dalam merdeka belajar adalah : 

Bersikap terbuka

Hal pertama yang harus dalam mendampingi  anak belajar adalah bersikap terbuka. Ibu harus menyadari bahwa pendidikan anak saat ini berbeda dengan zamannya dulu. Perlu mau belajar dan mencari tahu, kebijakan pendidikan yang berlaku saat ini. 

Cerdas teknologi

Ada sebuah hadist, “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” , ibu harus cerdas teknologi. 

Anak-anak ini adalah generasi alpha, mereka sudah akrab dengan teknologi. Bahkan, pembelajaran saat ini juga banyak dilakukan dengan bantuan teknologi. Jika ibu cerdas teknologi, maka ibu bisa membantu anak dalam beradaptasi dengan kurikulum merdeka, yang mana banyak memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaannya. 

Berwawasan Bhineka Tunggal Ika

Indonesia adalah bangsa yang beragam. Patutlah seorang ibu memiliki wawasan tentang Bhineka Tunggal Ika, agar bisa mendidik anaknya menjadi pribadi yang mau menerima keberagaman. Generasi yang bertoleransi. 

Menjadi support system bagi sekolah

Ibu menjadi support system bagi sekolah, bersama-sama mendidik anak sesuai acuan kurikulum merdeka. Bisa berkolaborasi dengan sekolah untuk kesuksesan pendidikan. 

Kini, saya semakin tahu pendampingan seperti apa yang bisa saya lakukan ke anak saya. Berkat jaringan internet yang cepat dan stabil, saya tak lagi kebingungan. Saya sudah punya pengetahuan dan jaringan yang bisa dijadikan rujukan belajar. 

Jaringan internet yang memadai bisa dimanfaatkan untuk hal positif. Memberikan peluang untuk memenuhi kebutuhan kita, bahkan bisa menjadi kesempatan yang lebih luas lagi. 

Internet Bantu Ibu Memaksimalkan Perannya

Tak bisa dipungkiri, internet sangat membantu saya dalam memaksimalkan peran sebagai ibu. Saat kebingungan dalam mendampingi anak belajar, saya selalu mengandalkan internet. Internet bukan hanya tempat  mencari informasi seputar pendidikan saja, tetapi juga bermanfaat untuk yang lainnya. 

Baca Juga : Perempuan Berdaya, Dari Rumah Untuk Dunia

Berikut adalah beberapa manfaat yang saya dapatkan saat mengakses internet untuk menjalankan peran sebagai fasilitator belajar anak-anak : 

Belajar

Internet membantu saya belajar berbagai ilmu yang dibutuhkan dalam membersamai anak-anak belajar. Mulai dari memahami gaya belajar anak hingga berbagai kebijakan pendidikan. 

Contohnya saat mengikuti pelatihan Ibu Penggerak ini. Empat hari belajar daring tanpa hambatan. Semua berkat jaringan fiber optic dari internet provider yang saya gunakan. 

Berdiskusi

Internet juga memungkinkan saya berdiskusi dengan sesama ibu ataupun praktisi pendidikan yang bisa membantu peran saya sebagai fasilitator pendidikan anak. 

Saling berdiskusi bisa membuat saya lebih memahami berbagai kebijakan pendidikan, saya juga bisa belajar dari pengalaman yang dibagikan oleh teman diskusi. 

Berkomunitas

Mendidik anak tidak bisa sendirian, butuh partner untuk berkolaborasi. Sebagaimana pepatah, “Dibutuhkan orang sekampung untuk mendidik seorang anak”. 

Maka, sangat penting untuk bisa bergabung dengan komunitas. Misalnya, saya bergabung dengan komunitas Ibu Penggerak untuk bisa lebih memahami tentang merdeka belajar. 

Berbagi

Akses internet membuat saya bisa berbagi kepada ibu-ibu lainnya. Membagikan pengalaman saya dalam mendampingi anak belajar. 

Blog ini menjadi salah satu media berbagi saya seputar pendidikan dan pengasuhan. Selain berbagai lewat artikel di blog, saya juga berbagai melalui konten di media sosial, baik berupa foto maupun video. Bahkan, sesekali saya juga membagikan konten audio seputar pendidikan dan pengasuhan melalui siniar. 

Semua ini tak akan mungkin terwujud tanpa jaringan internet yang mumpuni. Internet telah membantu saya dalam memaksimalkan peran sebagai ibu. 

Berkonten Ria Bersama IndiHome, Meluaskan Peran Ibu untuk Keberhasilan Pendidikan di Indonesia

IndiHome

Ada yang bilang, “mendidik satu ibu sama dengan mendidik satu generasi”, ibu madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Ibu yang terdidik, akan melahirkan generasi terdidik. Betapa krusialnya peran ibu dalam proses pendidikan. 

Setiap ibu kekuatan untuk bisa mendidik generasi penerus yang berkualitas. Namun, tentu dalam perjalanannya, ibu akan menemui tantangan. Tantangan itu bisa jadi terasa berat jika dihadapi sendirian, untuk itulah perlu adanya kolaborasi sesama ibu. 

Perubahan yang besar akan cepat terjadi bila dilakukan bersama-sama. Kurikulum merdeka akan mudah dipahami jika para ibu berkolaborasi untuk saling memberi motivasi dan menyebarkan informasi. Inilah peran utama komunitas Ibu Penggerak. 

Tentunya sebagai ibu penggerak, saya ingin mengambil peran. Bersama-sama melakukan sosialisasi tentang kurikulum merdeka dan saling memotivasi para ibu untuk tetap semangat mendampingi anak belajar. 

Peran ini akan semakin mudah dengan bantuan internet cepat dari IndiHome. Sudah lama saya menjadi pelanggan setia jaringan internet IndiHome dari Telkom Indonesia ini. 

Saya bisa melakukan #AktivitasTanpaBatas melalui jaringan internet provider IndiHome ini. Mulai dari mendampingi anak belajar hingga berkonten ria untuk menyebarkan semangat merdeka belajar ke seluruh Indonesia. 

Jenis konten yang saya buat untuk menyebarkan semangat merdeka belajar

Membagikan konten di internet bisa menjadi cara jitu untuk menyebarkan semangat merdeka belajar. Apalagi, pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 ini tercatat mencapai 212,9 juta, menurut laporan terbaru dari We Are Social dan Meltwater bertajuk “Digital 2023”. Internet menjadi rujukan sehari-hari untuk mencari informasi, termasuk informasi tentang kurikulum merdeka dan berbagai kebijakan pendidikan lainnya. 

Saya pun membuat beragam konten untuk bisa dibagikan melalui internet. Beberapa jenis konten yang saya buat untuk menyebarkan semangat merdeka belajar adalah : 

Konten tulisan

Saya suka menulis. Kegemaran menulis ini mendorong saya menjadi blogger. Saya pun sering membagikan konten tulisan tentang merdeka belajar, baik di blog pribadi, media online, hingga website pendidikan. 

Merdeka belajar

Blog ini saya dedikasikan khusus untuk bercerita tentang pendidikan dan pengasuhan. Saya juga menjadi penulis tetap di website perusahaan edutech. Sesekali juga mengirimkan tulisan ke media online. 

Konten gambar

Tak bisa dipungkiri, saat ini pengguna media sosial semakin banyak. Hingga Januari 2023, tercatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta orang.

Pengguna internet di Indonesia

Jumlah tersebut setara 78 persen dari jumlah total pengguna internet di Indonesia yang mencapai 212,9 juta. Mengutip goodstats.id, ada tujuh media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, Telegram, Twitter, dan FB Messenger. 

Pengguna sosial media

Membuat konten gambar tentu akan cocok bila disebarkan melalui status WhatsApp dan Instagram. 

Merdeka belajar

Konten suara

Terkadang saya juga membuat konten suara untuk siaran Podcast. Saya belum punya channel podcast sendiri, namun biasanya saya berkolaborasi dengan beberapa komunitas untuk bicara tentang pendidikan. 

Berkonten ria bersama IndiHome

Konten Video

Meskipun WhatsApp menjadi sosial media yang banyak diakses, TikTok adalah sosial media yang paling lama digunakan

Mau tak mau saya juga mengambil tantangan untuk membuat konten video. Selain untuk diposting di TikTok, biasanya juga saya posting di Instagram Reels dan YouTube. 

Berkonten ria bersama IndiHome

Tanpa dukungan internet cepat dari IndiHome, mustahil bagi saya untuk bisa menghasilkan beragam konten.

Telkom Indonesia

IndiHome adalah internet provider dari Telkom Indonesia yang menggunakan teknologi fiber optic. Fiber optic ini adalah kabel yang dapat merubah sinyal listrik menjadi cahaya dengan perantara plastik atau serat kaca.

Penggunaan fiber optic ini membuat akses internet IndiHome memiliki banyak keunggulan, diantaranya :

Cepat 

Internet Fiber dilengkapi dengan jaringan fiber optic memiliki tingkat kecepatan yang tinggi yaitu mampu mentransfer data hingga 100 Mbps.

Stabil

Melalui jaringan fiber optic memiliki kualitas jauh lebih stabil apabila dibandingkan dengan jaringan kabel koaksial atau kabel tembaga pada saat dilakukan akses internet secara bersamaan.

Andal

Kabel fiber optic yang lebih tahan dalam kondisi cuaca apapun seperti serangan petir dan gangguan elektromagnetik dibandingkan dengan kabel koaksial atau kabel tembaga.

Canggih

Tidak hanya itu, bahkan teknologi fiber optic adalah teknologi penghantaran data tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed broadband.

Hal ini sangat mendukung proses kreatif saya dalam membuat konten. Saya bisa dengan mudah mencari ide di internet. Saat upload konten juga lebih cepat. Saya semakin mudah membagikan berbagai konten yang sudah dibuat. 

Berdasarkan laporan Bank Dunia, sebanyak 87% pelanggan jaringan internet tetap pita lebar (fixed broadband) di Indonesia memakai layanan IndiHome. Layanan dari Telkom Indonesia ini mendominasi pasar internet fixed broadband di tanah air.

Setiap tahunnya, jumlah pelanggan IndiHome meningkat secara signifikan. IndiHome tercatat memiliki 8 juta pelanggan sepanjang tahun 2020. Jumlah itu bertambah sekitar 1 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2019. 

Pandemi COVID 19 menjadi sebab utama kenaikan jumlah pelanggan. Sepanjang bulan Januari-Juni 2021, jumlah pelanggan IndiHome bertambah 285 ribu orang atau 11,4% menjadi 8,3 juta orang yang tersebar di 496 kabupaten/kota.

Sementara hingga akhir Maret 2022 ini, pelanggan IndiHome sudah mencapai 8,7 juta, tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.  Pada kuartal ketiga, jumlah pelanggan IndiHome mencapai 9 juta orang. 

IndiHome telah menjangkau 499 dari 514 kota/kabupaten. Dengan ini penetrasi layanan IndiHome secara nasional telah mencapai 97 persen. Pantas kiranya jika IndiHome disebut sebagai #InternetnyaIndonesia.

Pertumbuhan pelanggan secara positif ini tidak terlepas dari pelayanan prima yang dilakukan oleh IndiHome. IndiHome mengedepankan #youarefirst, dalam memenuhi kepuasan pelanggannya. 

Komitmen IndiHome ini berbuah manis, dengan penobatan IndiHome di 7 kategori bergengsi di ajang penghargaan tahunan multinasional Stevie Award 2023.

Pada perhelatan tahunan Stevie® Awards ke-17 for Sales & Customer Service yang diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat belum lama ini, IndiHome berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam kategori “Best Customer Feedback Strategy”.

Hal ini merupakan apresiasi tertinggi yang diperoleh unit pelayanan konsumen dan penjualan IndiHome, karena telah sigap melayani pelanggannya. IndiHome bersaing dengan lebih dari 2.300 entri dan dinilai oleh 170 juri profesional tingkat global.

IndiHome mendukung berbagai aktivitas digital masyarakat. Mulai dari aktivitas pendidikan, bisnis, parenting, gaya hidup, pariwisata, e-sport, hingga kesehatan. Bentuk dukungan IndiHome terhadap #AktivitasTanpaBatas ini dilakukan dengan berbagai pilihan paket berlangganan yang disesuaikan dengan ragam kebutuhan dan budget masing-masing pelanggannya. 

Internet  provider

Baca Juga : 10 Rekomendasi Tayangan Keluarga Di Libur Lebaran dari IndiHome

Saat ini, tersedia 2 layanan yaitu layanan Triple Play dan Dual Play yang bisa dipilih. Triple Play terdiri dari Internet Fiber, Telepon Rumah, dan TV Interaktif (Usee TV). Adapun Dual Play terdiri dari Internet Fiber dan Telepon Rumah atau Internet Fiber dan TV Interaktif (Usee TV). Bagi saya, pilihan paket berlangganan dari IndiHome ini sangat beragam. 

Penutup

Peran saya dalam bidang pendidikan mungkin masih kecil. Namun, menjadi Ibu Penggerak membuat saya semakin ingin membagikan ilmu dan pengalaman saat menjadi fasilitator pendidikan anak kepada para ibu lainnya. Terimakasih kepada IndiHome yang selama ini sudah menemani langkah saya dalam menjadi fasilitator pendidikan anak-anak. 

Semoga langkah kecil saya ini bisa bermanfaat bagi para ibu lainnya. IndiHome membantu saya mengambil peran untuk pendidikan di Indonesia. Dengan berbagai konten yang saya buat, semangat merdeka belajar semakin meluas. Kurikulum merdeka menjadi lebih mudah dipahami dan diaplikasikan untuk keberhasilan pendidikan di Indonesia. 

Bagaimana dengan teman-teman, peran apa yang telah dilakukan untuk pendidikan di Indonesia ini? 

Boleh ya, cerita di kolom komentar. 

Terima kasih. 

Referensi

  1. https://indihome.co.id/promo
  2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/30/indihome-mendominasi-pasar-internet-fixed-broadband-di-indonesia
  3. https://databoks.katadata.co.id/index.php/datapublish/2021/09/21/pendapatan-indihome-tumbuh-242-pada-semester-i-2021
  4. Materi Pelatihan Ibu Penggerak Batch XII
  5. Pengalaman pribadi penulis
  6. https://era.id/amp/123424/bawa-nama-indonesia-indihome-raih-7-penghargaan-bergengsi-stevie-award-2023-di-amerika
  7. https://goodstats.id/article/daftar-platform-media-sosial-yang-paling-banyak-digunakan-2023-facebook-juaranya-BHY8q

24 Responses

  1. Kurikulum Merdeka ini semoga bisa membuat pendidikan Indonesia semakin maju dan berkembang ya, Mbak. Karena poinnya yang membuat saya juga setuju, materi pembelajaran disesuaikan dengan bakat dan minat anak-anak. Jadi nantinya anak-anak semakin semangat belajar, karena sesuai apa yang dia sukai. Apalagi dengan dukungan jaringan internet, materi dan info seputar pembelajaran bisa didapat juga.

  2. Cerdas teknologi ini diperlukan ya untuk jaman sekarang dalam bidang pendidikan, agar bisa mengikuti perkembangan jaman juga

  3. kereen mbaa, inspiratif bangett. Jadi pengen gabung hihi..
    aku selama ini kalo ilmu parenting ikutan seminar2 doang gitu blm ada komunitas yang secara khusus menggerakkan kek gini

  4. Wah baru tahu ada ibu penggerak! Setahuku cuma guru penggerak aja, hehehe.. semoga dengan adanya program seperti ini banyak ibu-ibu yang lebih teredukasi untuk kepentingan pendidikan anak dan keluarganya ya 🙂

  5. Dunia pendidikan bisa semakin maju dengan adanya teknologi, apalagi dengan internet bisa membuat konten-konten menari untuk mendukung proses pembelajaran

  6. Wow, mantap Mbak.
    Dengan adanya program Ibu Penggerak ini, semoga ke depannya makin banyak lagi masyarakat yang mau mengambil peran untuk kemajuan pendidikan di Indonesia ya, Mbak. Semangat!

  7. Benar sekali ya. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Jadi, sudah pas banget kalau ibu menjadi fasilitator belajar anak untuk kurikulum merdeka. Yah, meski kita ngga bisa mengesampingkan peran ayah sih ya.

  8. Jadi ibu aja udah berat loh. Apalagi ada peran ibu penggerak ini. Mudah2an apa yang dilakukan ibu dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia meski dalam lingkup kecil.

    Namun jika ibu se-Indonesia melakukannya semua, saya percaya pendidikan di Indonesia akan maju.

  9. Wah, jadi ibu memang harus terus belajar ya. Biar bisa terus mendampingi anak untuk bertumbuh. Beruntung ada internet,para ibu bisa banyak menimba ilmu dari situ

  10. Mantul kalo anaknya bisa disiplin belajar via daring. Anakku malah tidur atau main game saat gurunya lagi ngajarin pas masa pandemi dulu wkwk. Akhirnya tetap pilih yang 100% offline supaya serius belajarnya. Memang sekarang ini internet gak bisa dipisahkan dari kehidupan kita ya.

  11. aku tim yang sangat bersyukur dengan kehadiran internet di dunia pendidikan. sekarang kaloo mau belajar jadi lebih mudah. kalo dulu istilahnya buku adalah jendela dunia, sekarang nambah lagi. youtube adalah jendela dunia hehe salnya di Youtube mau belajar apa aja ada dan gratis

  12. Semoga dengan adanya peran internet saat ini, membantu kita semua untuk mensukseskan kurikulum merdeka. Serta mampu mengurangi 3 dosa besar pendidikan di Indonesia yang masih terus ada dan bikin ngeri sendiri.

  13. Keren dan inspiratif banget mba, semangat terus buat konten yang bermanfaat untuk pendidikan

  14. Indah banget kalau semua Ibu bisa membaca artikel ini.
    Aku sukaa..
    Dan Semoga menjadi Ibu Penggerak menjadikan kita semua untuk aktif membaca, mendengar dan tentunya bergerak untuk memajukan pendidikan anak Indonesia.

  15. Aku pengen ikutan Ibu Penggerak juga, tapi ya harus benar-benar menyediakan tenaga dan waktu.
    Jujur loh, aku masih belum paham tentang kurikulum merdeka ini.

  16. Jadi ingat, dulu pas pandemi anakku kan sekolahnya belajar ya lewat daring., tp dia jarang banget mau ikut. Alhasil, zoom total nyala tp off cam dan emak hrs standby ikut dengerin buat transfer ulang materi ke anak. Untung ada internet, kalau ga ada kan repot juga ya belajarnya.

  17. Waah, keren sekali bisa bergabung dengan Ibu Penggerak, Kak. Semoga Intoleransi, Perundungan, dan Kekerasan Seksual dalam dunia pendidikan di negeri ini bisa berkurang dan berangsur menghilang ya, Kak.

  18. Hehehe … saya juga sering mendengar anekdot di masyarakat, ‘ganti menteri, ganti kurikulum’.
    Padahal tak selalu harus dimaknai negatif melulu. Bisa jadi setiap menteri yang dilantik berusaha mencari cara terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yaaa…

  19. Teknologi dalam Hal ini internet buat saya jg sangat membantu dalam urusan belajar anak. Setelah sekolah offline, anak di rumah les online, ngerjain tugas online, belajar cari referensi online juga. Memudahkan bgt kan, ga perlu keluar transportasi untuk belajar

  20. Kalau Mba DK mah udah gak asing lagi di podcast Drakor Class, udah jadi sunbaenim ya, ulasan tentang drama Korea secara menarik dan didengarkan banyak listener, pastinya dengan bantuan wifi rumah seperti IndiHome, semua jadi lancar.

  21. wah saya penasaran jadinya sama kurikulum merdeka ini soalnya insyaAllah tahun ini anak pertamaku bakal masuk SD. tentunya ini jadi tantangan baru juga ya bagi para ibu dalam menerapkan kurikulum merdeka ini di rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Cerita Bunda

Liburan di Rumah Saja? Lakukan 5 Kegiatan Seru Ini!

Sebentar lagi liburan sekolah tiba. Saya dan anak-anak sudah merancang berbagai kegiatan seru yang bisa dilakukan untuk mengisi liburan. Liburan sekolah kali ini, kami sekeluarga