Kemarin, saya sengaja meluangkan waktu untuk pergi berdua dengan si sulung. Kemarin menjadi hari khusus untuknya. Saya mengisi tangki cintanya.
Anakku Sulungku Bertambah Besar
Dissa Zahra Firdausi atau biasa kami panggil Chacha. Bulan depan usianya genap 8 tahun. Alhamdulillah, sejauh ini Chacha tumbuh dengan baik. Chacha tumbuh menjadi anak yang penurut dan beprestasi.
Chacha juga sudah menjakankan perannya sebagai kakak selama 5 tahun ini. Dia sangat sayang pada adiknya, Aluna. Meski terkadang mereka bertengkar, tapi Chacha lebih sering mengalah pada adiknya.
Membagi Perhatian Pada Si Sulung
Memiliki dua anak perempuan, membuat saya harus pintar-pintar membagi waktu. Saya tidak ingin pilih kasih. Saya ingin membagi cinta yang adil.
Dulu, saat adiknya baru lahir, meski tetap memberi perhatikan si sulung, saya pernah membuat kesalahan. Saat adiknya lahir, entah mengapa saya jadi lebih mudah marah pada Chacha. Mungkin saya masih beradaptasi membagi perhatian, begitu juga Chacha. Dia juga baru belajar menjadi seorang kakak.
Baca Juga : Dongeng untuk Anakku
Beruntung saya tidak terlalu larut dalam kesalahan ini. Saya berusaha mencintai dan memperhatikan dua puteri saya dengan baik.
Prinsip di keluarga kami, kakak tidak harus selalu mengalah pada adiknya. Siapa yang bersalah, dia harus meminta maaf. Siapapun yang meminjam harus izin, termasuk bila adik ingin meminjam mainan kakak. Harus izin kakak dulu, jika tidak boleh ya harus diterima.
Ini menjadi salah satu cara yang ampuh untuk membuat kakak merasa tetap dicintai. Dia tidak harus selalu mengalah pada adiknya. Dan bukti bahwa kami sebagai orang tua tidak pilih kasih.
Selain itu, saya rutin mengajak Chacha menikmati quality time berdua. Saya isi tangki cintanya.
Tangki Cinta
Tangki cinta adalah gambaran dari pemenuhan emosi setiap individu, dimana didalamnya terdapat rasa aman, penerimaan dan merasa dipercaya. Tangki cinta ini perlu dipenuhi, sehingga saat berkomunikasi dengan anak menjadi lancar. Hubungan dengan anak pun semakin dekat.
Baca Juga : Pekerjaan Rumah, Sarana Melatih Kemandirian Anak
Mengisi tangki cinta bisa dilakukan dengan bahasa cinta masing-masing. Kalau menurut Gary Chapman, ada lima jenis bahasa cinta yang bisa dipilih untuk mengisi tangki cinta.
Menghabiskan Waktu yang Berkualitas
Menghabiskan waktu yang berkualitas menjadi salah satu jenis bahasa cinta yang dimiliki oleh setiap individu, termasuk anak-anak. Jika teman-teman merasa anak memiliki bahasa cinta menghabiskan waktu berkualitas, tak ada salahnya jika rutin mengajak anak jalan-jalan berdua. Seperti yang saya lakukan pada Chacha kemarin.
Pujian
Setiap orang pasti suka dipuji. Begitu juga dengan anak-anak. Bila bahasa cinta anak adalah pujian, jangan lupa untuk sering memberinya pujian. Berikan pujian yang membangun.
Sentuhan Fisik
Chacha suka sekali dipeluk. Bangun tidur dan akan tidur tak pernah absen dengan pelukan. Dia merasa nyaman jika saya peluk.
Memberikan sentuhan fisik bisa menjadi cara mengisi tangki cibta anak. Selain itu, juga memberikan peindungan, anak merasa nyaman dan aman.
Hadiah
Anak-anak selalu suka jika diberi hadiah. Hadiah tidak harus yang mahal ataupun bersifat materi. Kejutan sederhana seperti membuatkan kue faavoritnya, juga bisa jadi hadiah yang berkesan untuk anak. Anak dengan bahasa cinta hdiah, tangki cintanya akan terisi saat menerima hadiah.
Pelayanan
Ada juga anak yang akan terisi tangki cintanya saat dilayani. Dia senang menerima pelayanan dari orang tuanya.
Pelayanan disini tidak berarti orang tua selalu melayani anak, melainkan memberi bantuan saat dibutuhkan. Misalnya, anak akan senang jika saat belajar online, orang tua menyediakan camilan favoritnya.
Menikmati Quality Time Bersama Si Sulung
Bahasa cinta Chacha yang paling dominan adalah menikmati waktu berkualitas. Dia merasa sangat bahagia saat bisa menghabiskan waktu berdua dengan saya. Hanya ada kami berdua. Ini membuat perhatian saya sepenuhnya tercurah padanya.
Hmm mungkin ini juga karena statusnya sebagai anak sulung. Dimana selama ini dia harus berbagi waktu dan kasih sayang orang tua dengan adiknya. Maka saat bisa berdua dengan saya saja, dia merasa bahagia.
Baca Juga : Sains Asyik dengan Balon
Jalan-jalan ke mall kemarin menjadi sangat berkesan bagi Chacha. Tidak hanya bisa menghabiskan waktu berdua dengan saya saja, tapi dia bisa mendapatkan hadiah. Membeli beberapa buku dan aksesoris. Dua hal yang sangat disukainya.
Bagaimana dengan teman-teman? sudahkah mengisi tangki cinta si sulung? Apa yang teman-teman lakukan untuk mengisi tangki cinta si sulung? Ditunggu ceritanya ya.
Terima Kasih…
0 Responses
Memang perlu dibuat waktu khusus untuk berdua ya supaya sama-sama mendapatkan kasih sayang yang sama. Di rumah kadang aku nyuruh adiknya juga yang nagalah kalau memang dia salah ya harus minta maaf.
Asyik ya jalan-jalan berdua sama Chaca ke mall, chaca juga seneng banget pastinya
berdasarkan pengalamanku yang punya sodara banyak, memang sih harus ada me time antara orangtua dengan masing-masing anaknya ya, biar bondignya bisa lebih kuat
Aku baru punya anak satu, itupun sudah ngerasa belum bisa mengisi tangki cintanya dengan maksimal. Bahkan anakku lebih suka ama neneknya kadang. Karena di sana dibebasin makan yang dia mau dan main games, huhu. Harus belajar banyak nih biar bisa kaya Mak Dee
aku tuh bener – bener merasakan bonding dengan anak – anak akin kuat karena kita hanya ber-empat tanpa ART dan juga karena pandemi membuat kami selalu ada di rumah. uyang penting semangat dan niatnya diimplementasikan menjadi quality time bersama keluarga
MEnghabiskan waktu bersama anak tentunya sangat penting. Biar makin sayang dan bonding juga tercipta
Suka dengan istilah "tangki cinta", langsung teringat dengan si sulung, Putra Pertamaku yang juga sangat suka dipeluk, seorang Kakak yang sangat romantis ke Mamanya. Yang kadang, "tangki cinta"nya menyusut dan menunggu dengan setia untuk dipenuhi kembali. Penting banget untuk selalu ciptakan waktu kebersamaan yang berkualitas untuk semua Anak ya.
Sebagai ibu, memang perlu nih mengerti tentang "tangki cinta", saya baru ngeh setelah beberapa kali mendapatkan informasi seperti ini.
Buat aku, masa kecil mereka nggak akan terulang dan terus terbawa sampai besar. Jika sedari kecil sudah cukup memperoleh kasih sayang, biasanya hingga dewasa mereka bisa lebih mandiri dan berani menentukan dan mengambil keputusan karena orang tua memberikan approval yang membuat mereka merasa lebih percaya diri.
Bagus banget istilahnya Mbak, tangki cinta.. Aku suka mengobrol sama anak-anak, memberi hadiah dan jalan-jalan dengan mereka..
Pengingat bagiku ini..memang tangki cinta mesti terus diisi ya..Jadi ingat selama pandemi enggak nge-date berdua sama masing-masing anakku. Biasanya sih gitu berdua aja quality time sama si sulung atau si bungsu. Kini kalau pergi serumah, berempat biar sekalian
Istilahnya unik "tangki cinta"
Banyak hal yang bisa dilakukan bersama anak, untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan erat nya hubungan antara ibu dan anak
Kita samaan, Mbak. Mudah marah sama si sulung. Qiqiqi. Anak pertama aku masih balita, saat itu. Kasian sebenarnya, ya. Pokoknya banyak belajar kesabaran dari anak pertama.
Wah, noted banget nih mba. Akupun sedang bermasalah sm pembagian cinta si kaka n adek. Krn emg si adek lg butuh banget emaknya. Sementara si kaka mulai sering kena marah sejak pandemi heu. Intinya sih hrs punya partner yg bs bantu untk bs menyeimbangkan keduanya.
Senangnyaa~
Seringkali anak sulung yang duluan lahir dan duluan dewasa, kita sering lupa bahwa tangki cinta tidaklah berubah. Hanya cara kita dan waktu kita yang kudu dilipat gandakan sebanyak yang mereka butuhkan.
Fightiing, DK~
Bener banget y mba harus hati2 memberikan perhatian sama anak2 takutnya klo itu suka berat sebelah padahal Kita sayang Sama mereka tanpa Syarat kadang anak2 bisa salah mmngartikannya
Banyak anak bahasa cintnya beda² ya. Jadi peer buat para ortu makin berderet untuk menemani mereka di masa tumbuh kembangnya
Aku jadi mikir, sudahkah aku mengisi tangki cinta si sulungku juga? Kayaknya kalau pergi berdua nggak mungkin deh soalnya anakku kayak lem satu sama lain ?
ahh iya betul mom, kita harus mengisi tangki cinta anak – anak kita ya, supaya saat dewasa nanti dia tidak merasa kekurangan kasih sayang. tfs ya mom~
Allhamdulillah belajar banyak darimu mbak, karena belum ada anak harus belajar banget ini
semoga bisa mendapatkan momongan di waktu yang pas aamiin
Baca artikel ini jadi ga sabar nunggu si sulungku pulang. Tangki cinta untuknya harus sabar untuk diisi karena kami terpisah jarak. Udah hampir setahun ini ga ketemu soalnya hehehee… Kangen banget pengin dolan berdua sama anak gadisku nih.
so sweet mbak, pasti si sulung seneng banget ya, dating berdua dengan ibu pasti berkesan banget baginya hingga dewasa nanti barakallah mbak
Dating berdua gini emang perlu ya untuk ngisi tangki cinta anak, saya juga sebelum pandemi sering jalan2 berdua gini, sekarang pandemi jadinya takut huhuhuh
Membersamai anak dalam beberapa aktivitasnya, termasuk mengisi tangki cinta, kan Dee? 😀
Saya hampir tiap hari membersamai anak di banyak kegiatan hariannya. Sudah tentu di kebersamaan itu saya menyentuh fisik, memuji, dan memberi hadiah. Hadiah bisa berupa makanan/minuman yang saya beli/buat secara khusus, ga selalu berupa barang.
Hadiah-hadiah kecil yang diberikan akan terasa istimewa dan bahagia. Kalau anak laki-laki mah cukup dibelikan Kinderjoy saja sudah bahagia ketawa-ketiwi. Kitanya yang dewasa merasa nyaah (sayang), harga mahal tapi isinya cuma mainan gitu doang.
Tapi di sanalah seni bahagia setiap orang itu berbeda. Jadi tak ada salahnya untuk memberikan hal-hal kecil yang anak suka dilihat dari sudut pandang mereka.
Sentuhan fisik, waktu luang bersama. Itu penting banget buat menumbuhkan cinta dengan anak sulung. Apalagi sampai kasih pujian dan hadiah-hadiah meski kecil. Membahagiakan banget. Tangki pasti akan terpenuhi dengan cinta ???
terima kasih sudah berbahi tulisan ini.. tips-tipsnya untuk mengisi tanki cinta ini bagus sekali.. kita memang harus hati-hayi mempeelakukan setiap anak agar tak ada yg merasa terabaikan ya..
Pelajaran banget buat orang-orang yang belum memiliki anak seperti saya. Kadang kalau kita nonton film, ada aja kasus-kasus perkelahian diantara orang tua dan anak, dan banyak dari salah satunya karena tidak terisinya tanki cinta ini. Pelajaran banget nih
Sama seperti saya nih mbak, kalau sama si kakak, biasa sediakan waktu khusus berdua untuk mengisi tangki cintanya. Efeknya langsung signifikan 🙂
Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Saat anak kedua lahir, saya jadi lebih sering melampiaskan rasa lelah dengan lebih sering marah ke kakak. Hingga hubungan kami mulai berjarak. Alhamdulillah pelan-pelan mulai diatasi.
Saya juga selalu mengagendakan quality time hanya berdua saja bersama kakak, pergi berdua tanpa ayah dan adiknya. Dia bahagia sekali kalau diajak pergi hanya bersama bundanya, dari matanya terlihat berbinar-binar dan merasa dicintai.
Semoga kita selalu bisa memenuhi tangki cinta di hati anak-anak kita ya mbak.
Anak perempuan saya juga 2 mbak..tp karena tinggal terpisah, paling komunikasi dan perhatian lewat telepon. Dalam sebulan biasanya saya akan mengunjunginya dan membuat waktu berdua. Walau ga bisa tiap hari tp saya berusaha meluangkan waktu menemuinya.
Kalau sulung saya senang dipuji dan dipeluk. Pernah dia menangis karena merasa tidak disayang. Rupanya karena dia merasa hari itu belum dipeluk ?.