Pekerjaan Rumah, Sarana Melatih Kemandirian Anak

Share This Post

Kemandirian adalah sikap yang sangat penting dalam beradaptasi di segala kondisi. Tentunya kemandirian ini tidak diajarkan secara instan. Perlu proses yang panjang bagi orangtua untuk membantu anak menjadi mandiri. Salah satunya dengan melakukan pekerjaan rumah.
Mengajarkan anak pekerjaan rumah memberikan banyak manfaat. Pertama, anak akan menjadi disiplin. Mereka akan belajar bertanggungjawab. Kedua, anak akan terikat dengan rumahnya. Mereka akan merasa memiliki. Ketiga, membentuk kemandirian.
Pertanyaannya sekarang, sejak kapan harus mengajarkan anak pekerjaan rumah? Sebenarnya sejak anak berumur dua tahun, anak sudah memahami perintah yang diberikan padanya. Dalam memberikan pekerjaan rumah, sesuaikan dengan usia anak.
Misalnya, sekarang ini Chacha sudah berusia 6 tahun. Maka pekerjaan rumah yang bisa dilakukannya usahakan yang mengajarkan tanggungjawab. Misalnya, mencuci piring makannya sendiri. Chacha mulai rutin mencuci piring makannya sendiri. 
Tentunya, saat meminta anak melakukan pekerjaan rumah ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
? Ciptakan lingkungan yang mendukung
Membuat anak melakukan kemandirian tentu perlu lingkungan yang mendukung. Sebagai contoh, saat meminta Chacha mencuci piring makannya sendiri, saya meletakkan kursi di dekat westafel. Kursi itu untuk dinaiki Chacha agar mudah menjangkau westafel. Selain itu, pastikan westafel dalam kondisi aman dari benda-benda tajam, misalnya pisau. Agar jangan sampai saat mencuci piring tangannya terluka. Lalu berikan alat makan yang terbuat dari plastik, agar terhindar dari insiden piring pecah saat mencuci piring. 
? Berikan kepercayaan
Saat sudah meminta anak melakukan pekerjaan rumah, pastikan sudah memberikan kepercayaan padanya. Tak perlu khawatir dia bisa melakukannya atau tidak. Kepercayaan kita, akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk melakukan hal lain secara mandiri.
? Terima ketidaksempurnaan
Namanya juga anak-anak, tentu apa yang mereka kerjakan tidak sempurna. Tentu mereka masih belum bersih mencuci piring. Mungkin masih tertinggal sisa sabun atau bau amis. Terima saja, bilas kembali bila memang masih belum bersih. Tapi ingat, jangan lakukan dihadapan anak ya. 
? Berikan pujian
Anak-anak yang sering menerima pujian, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Tetapi berhati-hatilah dalam memberikan pujian. Pastikan pujian yang diberikan adalah pujian yang membangun. Misalnya, “Wah sekarang kamu lebih jago ya cuci piringnya. Sudah bersih dari sabun.”
? Semangati anak
Ketika anak menunjukkan keinginan untuk mandiri, bangkitkan terus semangatnya. Berikan kata-kata yang memotivasi dan memperlihatkan dukungan atas keinginannya. Jangan patahkan semangat anak dengan meragukan inisiatifnya atau mengatakan sesuatu yang menurunkan kepercayaan dirinya. Selalu terima bantuan yang dia tawarkan. 
? Sabar melatih 
Melatih kemandirian anak tak semudah mengembalikkan telapak tangan. Butuh proses dan waktu yang panjang. Tentunya perlu kesabaran untuk mendampingi setiap prosesnya. 
Nah bagaimana, sudahkah kita melatih anak melakukan pekerjaan rumah? 

0 Responses

  1. Iya niih…
    Kadang kemajuannya pesat…kadang regresi.

    Jadi Ibu mesti sering mengingatkan dan melihat kondisi anak saat itu.
    kalau lagi lelah betul, kaka suka males cuci piring sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Cerita Bunda

Liburan di Rumah Saja? Lakukan 5 Kegiatan Seru Ini!

Sebentar lagi liburan sekolah tiba. Saya dan anak-anak sudah merancang berbagai kegiatan seru yang bisa dilakukan untuk mengisi liburan. Liburan sekolah kali ini, kami sekeluarga