Aluna Lulus ASI ; Menyapih Tanpa Drama

Share This Post

Terus terang, saya selalu cemas saat anak memasuki usia dua tahun. Usia dua tahun biasanya menjadi waktu yang ideal untuk menyapih anak. Dulu, saat Chacha berusia dua tahun saya tidak langsung segera mulai menyapihnya. Saya ingin terus menyusui hingga Chacha berhenti sendiri. Ya, anak menyapih dirinya sendiri akan lebih baik. Dia akan lebih mandiri, dia bisa mengambil keputusan sendiri. Selain itu anak juga akan jarang sakit dan tumbuh lebih percaya diri. 
Anak akan menyapih dirinya sendiri di usia 2-4 tahun. Maka saya pun tak memaksakan Chacha untuk disapih di usia 2 tahun. Akhirnya dia menyapih dirinya sendiri di usia 3,5 tahun.
Lalu bagaimana dengan Aluna? Saat dia berulang tahun ke 3 pada 12 maret lalu, saya mulai mensoundingnya untuk tidak nenen. Awalnya dia menolak, menangis dan tetap minta nenen. Saya pun masih tetap menyusuinya. Namun pada  seminggu setelah ulang tahunnya dia pun memutuskan untuk tidak nenen. Saat tidur dia hanya memegang payudara saya saja. Alhamduillah proses menyapih berlangsung lancar dan tanpa drama. 

Saat menyapih pastikan orangtua dan anak benar-benar siap. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses menyapih, diantaranya :
1. Menyapih secara bertahap
Saat Aluna berusia 2,5 tahun saya sudah mulai mengurangi frekuensi menyusunya. Saya hanya menyusuinya saat dia tidur. Dengan begitu frekuensi menyusunya bertahap berkurang.
2. Mengalihkan perhatian
Saat ada ayahnya di rumah, ayahya mengambil peran untuk menidurkannya. Dengan dibacakan cerita. Sehingga dia bisa tidur tanpa menyusu saya.
3. Sounding Secara Rutin
Saat proses menyapih, saya sering mensounding Aluna. Bahwa dia sudah besar. Sudah saatnya berhenti menyusu. Sebagai gantinya dia bisa minum jus atau susu uht. 
4. Tidak Menyapih di Saat Kritis
Jangan menyapih saat anak mengalami masa-masa krisis. Seperti sedang sakit atau saat emosinya tidak stabil.
5. Tidak Membohongi Anak
Lakukan proses menyapih dengan jujur. Jangan membohongi anak, misalnya dengan mengolesi jamu pada puting, agar anak terasa pahit saat menyusu. Atau memberi payudara dengan lipstik, agar payudara seperti terlihat berdarah. Jangan berbohong saat menyapih, karena hal itu bisa mengganggu psikologi anak.
6. Jangan Beri Empeng Ataupun Dot. 
Saat menyapih jangan mengalihkan anak pada empeng ataupun dot. Bisa dengan melatih anak minum dengan gelas. Baik itu air putih, jus buah ataupun susu uht. 
Nah ini cerita saya tentang menyapih tanpa drama. Semoga bisa memberi inspirasi buat ibu-ibu lainya yang ingin menyapih. Atau mungkin ada yang ingin berbagi pengalaman menyapihnya? Ditunggu sharingnya ya ???

0 Responses

  1. Trik menyapihnya soft banget ya mbak. Bener, jangan melakukan cara yg bikin anak trauma/terganggu psikisnya. Tapi cara natural yg ttp membuat mereka HEPI.

  2. Dulu, aku sering lihat sodara yang menyapih anak dengan menakut-nakuti dengan lipstik dan puting dioleskan brotowali.. hmmm kasian.. tapi aku jg belum ngerti apa2. Ini ilmu banget buat aku.. makasih mbaa

  3. Saya juga deg-degan mbak, anak saya bentar lagi mau dua tahun, tapi dia masih suka nempel dan ndusel terus, ngga di rumah ngga di luar rumah. Lucu sih, dan ngga tega juga kalau mau nyapih. Tapi bismillah ya mbak, semoga saya bisa ikut jejaknya mbak : menyapih tanpa drama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Tips

7 Inspirasi Tukar Kado Saat Lebaran

Lebaran sebentar lagi. Sudahkah menyiapkan kado untuk yang tersayang? Ya, hari raya termasuk lebaran akan semakin meriah dengan tradisi tukar kado. Biasanya tradisi tukar kado