Mau Jadi Ibu Bahagia? Begini Caranya!

Share This Post

Jangan jadi ibu yang sempurna, kita bukan wonder women” kalimat itu yang selalu saya ingat saat mendengarkan dongeng dari ibu Septi di materi pertama perkuliahan Bunda Cekatan. Siapa sih yang tidak suka rumah yang selalu bersih dan rapi, anak-anak terawat dengan baik, makanan yang selalu fresh dan tetap terlihat cantik dan sehat. Duh, saya juga ingin seperti itu. Tapi apakah mungkin? Hmm prakteknya selama hampir sewindu berumah tangga saya tidak pernah bisa meraih semua itu.
Kalau mau rumah rapi dan bersih, anak-anak tidak terawat. Sebab waktu dan tenaga saya habis untuk membersihkan rumah. Kalau mau masakan yang selalu fresh, saya juga stres. Bolak-balik ke dapur bikin wajah panas, terpapar kompor. Duh sia-sia skin care saya dong ???.
Maka saya harus menetapkan proritas. Saya harus bahagia dulu. Gimana caranya? Ya saya harus melakukan kegiatan yang saya sukai. Dengan melakukan kegiatan yang saya suka, maka saya akan bahagia. 
Saya pun membagi semua kegiatan saya menjadi empat kuadran aktivitas. Kuadran aktivitas ini sudah saya lakukan sejak tahun 2016 lalu. Saat mengikuti kuliah matrikulasi. Hingga kini masih setia dengan kuadran tersebut. Hanya sedikit yang berubah.

Suka dan Bisa

Kegiatan yang saya suka dan bisa menjadi prioritas saya. Artinya ini yang saya lakukan terlebih dahulu. Apa saja itu ? 

❤ Main dengan anak

Saya suka main dengan anak. Merancang kegiatan main, membuat bahan bermain dan mendokumentasikannya. Menjadi home educator bagi anak-anak membuat saya selalu bahagia dan bersemangat. 
Banyak buku yang saya baca, banyak seminar dan pelatihan yang saya ikuti agar bisa mebingkatkan kemampuan saya bermain dengan anak. Semua itu membuat saya bahagia. Saya jarang uring-uringan jika sedang bermain dengan anak.

❤ Menulis 

Sejak lebih banyak menghabiskan waktu di ranah domestik, saya semakin suka dengan menulis. Menulis membuat saya bebas berekspresi. Menulis menjadi self healing bagi saya. Bahkan menulis bisa mendatangkan pundi-pundi tersendiri.
Selain menulis buku, saya juga seorang content creator. Membuat konten di blog dan sosial media menjadi pekerjaan sampingan saya saat ini. 

❤ Berorganisasi

Saya suka berorganisasi. Melakukan kegiatan sosial bersama-sama. Bergabung dalam komunitas, khusunya komunitas yang berkaitan dengan parenting dan laktasi. 
Saya bergabung di komunitas Ibu Profesional regional Sidoarjo. Menjadi relawan di Keluarga Kita. Juga menjadi konselor laktasi di AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Cabang Jawa Timur. 

❤ Personal Grooming

Saya suka sekali merawat diri. Melakukan perawatan berjam-jam di salon. Mulai dari perawatan wajah hingga tubuh. Saat merawat diri saya bisa rileks sejenak dari aktivitas harian. Merawat diri membuat saya semakin percaya diri. 

❤ Quality Time dengan Suami

Saya paling suka menghabiskan waktu berdua dengan suami. Menciptaan bonding diantara kami berdua. Tiap malam kami rutin pillow talk. Saling bercerita tentang semua aktivitas harian yang telah kami lakukan.
Saya juga suka jalan berdua dengan suami. Kebetulan kami ini pecinta kopi dan film. Jadi nonton dan ngopi bareng selalu jadi pilihan kami untuk menghabiskan waktu berdua.
Quality time dengan suami ini penting lho. Menjaga kemesraan itu wajib. Kami ingin terus saling jatuh cinta setiap harinya. Agar rumah tangga selalu harmonis. Dan alhamdulillah selama ini kami baik-baik saja. Meskipun kadang bertengkar, semua bisa selesai dengan baik. 

❤ Public Speaking 

Saya suka berbicara di depan umum. Kebetulan saya juga seorang pengajar di bimbel Nurul Fikri. Selain mengajar saya juga beberapa kali menjadi pembicara. Menjadi narasumber untuk berbagai seminar yang berkaitan dengan parenting dan laktasi. 

Suka dan Tidak Bisa

Selain melakukan kegiatan yang saya suka dan bisa, saya juga ingin melakukan kegiatan yang saya suka tapi tidak bisa. Tidak bisa disini bukannya tidak bisa sama sekali sih. Tapi mungkin belum bisa baik melakukannya. Dan saya ingin belajar, agar nanti bisa melakukan kegiatan-kegiatan ini dengan baik.

❤ Berdagang

Saya suka berdagang, hanya belum terlalu bisa. Masih malu-malu untuk menawarkan produk. Pengalaman berdagang sudah ada sih. Yaitu menjadi seorang Book Advisor. Memasarkan berbagai buku-buku edukatif anak-anak. Namun karena merasa banyak banget saingannya saya jadi kurang percaya diri ??

❤ Berkebun

Saya juga suka berkebun, berkebun itu menyenangakan. Dengan berkebun saya bisa membuat saya mengajak anak-anak mengenal pencipta Nya. Mengenal Allah dari ciptaan Nya. Menyemai fitrah keimanan.
Namun kadang saya kurang telaten untuk berkebun. Kadang untuk menanam saya kurang suka, saya sukanya bagian pemeliharaan saja. Menyiram dan menabur pupuk. Dan itu saya lakukan bersama anak-anak. Sekalian jadi kegiatan home education mereka. 
Kami punya lahan terbatas. Saat ini sudah ada beberapa tanaman yang kami miliki. Ada jeruk limau, strawberry, kangkung, lidah buaya, timun, terong dan binahong. Rencananya mau menambah lagi beberapa tanaman, khususnya tanaman obat. 

❤ Baking

Selama ini di rumah selalu bagi tugas. Saya memasak, suami baking. Cuma saya juga ingin belajar baking. Biar bisa menemani anak-anak membuat kue. Kebetulan si sulung ingin jadi cheff. Jadi saya ingin bisa baking agar bisa menjadi fasilitator baginya. Menemaninya membuat kue. Dan eksperimen di dapur. 
Ada juga akrivitas yang saya bisa tapi tidak suka. Kebanyakan adalah aktivitas mengurus rumah. Entahlah, semua pekerjaan domestik itu membuat saya kehilangan banyak waktu dan tenaga. Sehingga saya tidak bisa optimal mengerjakan hal yang saya suka dan bisa. Khususnya, bermain dengan anak. 
Makanya saya dan suami bersepakat. Mendelegasikan yang bisa di delegasikan. Kebahagian saya adalah prioritas. Saya harus melakukan kegiatan yang saya suka dan bisa saja. Urusan pekerjaan di delegasikan. Membersihkan rumah ya sedaanya saja. Ngepel juga nggak harus tiap hari. Kalau bisa ya panggil tukang bersih-bersih. Setrika selalu saya serahkan ke laundry. Sejak punya anak, saya tidak pernah lagi setrika sendiri. Semua saya serahkan pada ahlinya a.k.a laundry. Hehehe
Dari seringnya melakukan kegiatan yang saya suka dan bisa, itu membuat saya memiliki kekuatan yang bisa membuat saya bahagia. 
Saya bahagia dengan main bersama anak. Menuliskan aktivitas harian kami. Dua kekuatan itulah yang membuat saya akhirnya punya buku solo sendiri. Buku itu menceritakan aktivitas home education di rumah kami. Cerita bagaimana kami mengaplikasikan pendidikan berbasis fitrah. Alhamdulillah buku ini sudah naik cetak ketiga kalinya. Dan menembus angka 3805 eksemplar. Disini saya semakin yakin dengan mantra “Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam. Maka kamu akan keluar dengan kesungguhanmu itu.” 
Kekuatan public speaking saya juga membuat saya bahagia. Bisa saling berbagi dengan banyak orang. Saya juga seorang konselor menyusui terlatih, maka saat saya menjadi narasumber acara yang berkaitan dengan lajtasi saya bahagia. Bisa ikut meningkatkan angka ASI Eksklusif di lingkungan sekitar. Melihat bayi-bayi mendapatkan hak nya memperoleh nutrisi terbaik, membuat hati saya bahagia. 
Kesenangan saya merawat diri dan menghabiskan waktu berdua dengan suami, menjadi kekuatan tersendiri bagi rumah tangga saya. Membuat hubungan yang harmonis dan tetap menjaga api cinta tetap menyala ???
Pada akhirnya, di materi pertama Bunda Cekatan ini adalah mengajari saya bagaimana untuk bahagia. Mengenali kekuatan saya dan dengan kekuatan tersebut membuat saya meraih kebahagian. Saya memilih menjadi bahagia. Menjadi istri yang bahagia sehingga bisa membahagiakan suami saya. Saya memilih untuk menjadi ibu yang bahagia. Ibu yang bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia. 
Bahagia saya adalah bisa melakukan hal yang saya sukai. Bagaimana denganmu? Apa yang membuatmu bahagia? Sharing yuk di kolom komentar ???

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Tips

7 Inspirasi Tukar Kado Saat Lebaran

Lebaran sebentar lagi. Sudahkah menyiapkan kado untuk yang tersayang? Ya, hari raya termasuk lebaran akan semakin meriah dengan tradisi tukar kado. Biasanya tradisi tukar kado