Sebagai arek Suroboyo asli yang sudah berkali-kali menyusuri jalanan Surabaya—dari yang lebar di pusat kota hingga gang-gang kecil di kawasan lawas, saya bisa bilang satu hal pasti: Surabaya itu kota kuliner yang underrated.
Banyak orang datang ke Surabaya untuk urusan kerja, studi, atau sekadar transit. Sayangnya, tidak banyak yang benar-benar menyelami rasa khas yang ditawarkan kota Pahlawan ini. Padahal, kalau tahu di mana harus cari, kalian bisa menemukan rasa yang tidak akan kamu dapatkan di kota lain.
Nah, berikut ini adalah 9 kuliner wajib coba di Surabaya yang menurut saya nggak pernah salah. Semua saya coba sendiri, dan semuanya sukses bikin saya pengen balik lagi!
1. Rawon Setan Embong Malang
“Bukan setan yang serem, tapi rasanya yang bikin nagih.”
Rawon Setan bukan sekadar rawon. Warung ini buka dari sore sampai malam, dan selalu ramai. Potongan daging sapinya besar-besar, empuk, dan kuahnya itu loh, hitam pekat dengan aroma keluak yang menggoda.
Disajikan hangat bersama nasi dan sambal terasi yang ‘nendang’, rawon ini cocok dimakan kapan saja, apalagi malam hari setelah capek keliling kota. Tapi ingat, kalau kamu datang pas jam makan malam, siap-siap antre!
2. Rujak Cingur Delta
“Kalau belum makan cingur, belum sah main ke Surabaya.”
Awalnya saya nggak seberapa tertarik d nvan rujak cingur. Campuran sayur, buah, tahu, tempe, LONTONG, lalu disiram bumbu petis? Dan itu masih ditambah irisan cingur alias hidung sapi. Tapi pas akhirnya berani coba, saya malah jatuh cinta.
Baca Juga : Liburan Bareng Anak di Surabaya Tapi Nggak ke Mana-Mana? Coba 7 Hotel Ini Buat Staycation Seru!
Rasanya kompleks: manis, asin, gurih, dan sedikit asam dari mangga muda. Memang bukan makanan yang bisa disukai semua orang, tapi worth trying banget kalau kamu mau pengalaman kuliner yang otentik.
3. Lontong Balap Pak Gendut Garuda
“Balapan? Bukan. Tapi kalian bakal ngebut makannya karena enak!”
Lontong balap ini legendaris. Isinya sederhana: lontong, tauge, lentho (perkedel kacang tolo), tahu goreng, dan kuah kecap encer yang gurih. Yang bikin khas adalah tambahan sambal dan siraman bawang goreng yang melimpah.
Saya pernah makan di warung aslinya yang sudah puluhan tahun berdiri di jalan Kranggan. Suasana kaki limanya bikin pengalaman makan jadi makin otentik.
4. Tahu Tek Pak Jayen
“Tahu, lontong, dan saus kacang petis? Kombinasi absurd tapi nikmat!”
Bayangkan: sepiring tahu dan lontong yang digoreng setengah matang, disiram saus kacang petis yang khas, ditaburi kerupuk dan bawang goreng. Disajikan hangat dengan aroma wangi dari kecap manis dan petis. Rasanya gurih, manis, dan unik banget.
Tahu Tek Pak Jayen terkenal di kalangan anak muda Surabaya. Bukanya malam hari, cocok buat yang suka jajan malam. Lokasinya di Jalan Dharma Husada Surabaya.
5. Sego Sambel Mak Yeye
“Kalau nggak kuat pedas, pikir dua kali. Tapi kalau kuat, pasti bakal ketagihan.”
Warung Sego Sambel Mak Yeye selalu penuh, bahkan sampai jam 1 pagi. Di sini kamu bisa pilih lauk, ikan pari asap, ayam goreng, tempe, telur dadar dengan sambal yang pedasnya legendaris. Ada juga varian sambal yang manis, pas buat yang nggak terlalu suka pedas.
Pernah suatu malam saya ke sana dan antre hampir setengah jam. Tapi pas suapan pertama masuk mulut, saya langsung ngerti kenapa tempat ini selalu ramai.
6. Sate Klopo Ondomohen
“Sate ayam, daging, dan jeroan dibalur kelapa parut? Hmm, menarik!”
Sate Klopo ini bukan sate biasa. Sebelum dibakar, dagingnya dibaluri parutan kelapa dan bumbu khas. Rasanya gurih dan smokey banget. Disajikan dengan nasi dan sambal kacang, kamu bakal kenyang dan puas.
Baca Juga : Panduan Lengkap Oleh-oleh Surabaya: Kenapa Harus Wisata Rasa?
Lokasinya nggak jauh dari Balai Kota, dan biasanya ramai pas jam makan siang. Cocok buat yang ingin makan cepat tapi tetap berkesan.
7. Tahu Campur Pak Sadak
“Kuah petis hangat + daging + tahu = comfort food versi Surabaya.”
Saya suka banget makanan berkuah, dan tahu campur ini salah satu favorit. Kuahnya berwarna gelap karena petis, tapi nggak sepekat rawon. Isinya ada daging sapi, tahu, mie, perkedel singkong, dan tauge.
Dimakan hangat-hangat saat hujan atau malam hari, rasanya benar-benar bikin nyaman.
Tahu campur Pak Sadak ini terletak di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. Kalau kesini, ada nomor antriannya, lho.
8. Es Krim Zangrandi
“Tempatnya klasik, rasanya nostalgia.”
Kalau ingin menikmati suasana Surabaya tempo dulu, mampirlah ke Zangrandi. Es krimnya bergaya klasik, nggak terlalu creamy seperti es krim modern, tapi segar dan ringan.
Baca Juga : 10 Kuliner Legendaris di Pasar Atom yang Tak Lekang oleh Zaman
Saya suka varian Tutti Frutti dan Banana Split-nya. Lokasinya strategis, dekat Balai Pemuda, cocok buat nongkrong sore.
9. Nasi Empal Pengampon
“Empal goreng manis gurih, sambal mantap, dan nasi hangat: sederhana tapi juara.”
Warung ini hidden gem. Nasi empal di sini disajikan dengan empal suwir yang digoreng kering, sambal tomat pedas, dan kadang-kadang pakai sayur lodeh juga. Rasanya khas banget, cocok buat yang suka makanan manis-pedas ala Jawa Timuran.
Saya selalu mampir ke sini tiap ke Surabaya karena tempatnya nyaman dan makanannya nggak pernah gagal.
Penutup: Surabaya Itu Bukan Cuma Kota Pahlawan, Tapi Juga Kota Kuliner!
Kalau kamu ke Surabaya, jangan cuma fokus ke mall atau landmark kota. Ambil waktu buat jajan keliling dan rasakan sendiri rasa-rasa khas yang bikin Surabaya begitu hidup. Kuliner adalah bagian penting dari identitas kota, dan Surabaya punya banyak cerita lewat makanannya.
Baca Juga : Lima Warung Makan Khas Surabaya Favorit Saya
Jadi, dari 9 kuliner di atas, mana yang paling ingin dicoba duluan?
Kalau kalian punya rekomendasi kuliner Surabaya yang lain, boleh banget share di kolom komentar atau DM saya via Instagram. Yuk, bantu perkenalkan kuliner lokal ke lebih banyak orang!
