SADARI Ancaman Kanker Payudara dengan Melakukan Mamografi

Share This Post

 

Kanker Payudara

Ada yang berbeda di reuni kampus hari ini. Jumlahnya tak lagi lengkap, salah satu teman kuliah sudah berpulang beberapa bulan lalu. Kanker payudara telah merenggut nyawanya. Perempuan cantik berusia 34 tahun itu pergi, meninggalkan duka yang mendalam bagi kami semua. Dan tentunya juga menjadi kehilangan yang besar bagi suami dan ketiga anak-anaknya. 

Cerita perempuan yang merenggang nyawa akibat kanker payudara seringkali saya dengar. Beberapa circle terdekat pun ada yang mengalaminya. 

Ini yang membuat saya selalu bergidik tiap membicarakan penyakit ini. Saya takut! Ketakutan ini yang akhirnya mendorong saya untuk rutin melakukan deteksi dini kanker payudara, mulai dari SADARI hingga melakukan mamografi. 

Kanker Payudara, Penyakit Mematikan Bagi Perempuan

Kanker payudara menjadi penyakitan mematikan nomor satu bagi perempuan. Setiap tahunnya jumlah perempuan pengidap kanker payudara ini terus bertambah. 

Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer Study pada tahun 2018 dan 2020, kasus baru dan kematian akibat kanker payudara di Indonesia bertambah sekitar 8,8% hanya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. 

Indonesia bahkan menjadi negara kedelapan dengan pengidap kanker payudara terbanyak di dunia. Pertumbuhan kasus kanker payudara ini mencapai angka hingga 69 ribu kasus di tahun 2020.

Kanker payudara adakah kanker yang  berada di jaringan payudara. Sel kanker timbul dari duktus atau lobolus di payudara. Dimana selanjutnya sel kanker ini bisa menyebar ke jaringan atau organ tubuh lainnya. 

Belum diketahui secara pasti apa faktor pemicu kanker ini. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang diyakini sebagai penyebab kanker ini. Mulai dari faktor genetik, usia, riwayat menyusui hingga gaya hidup. 

Setiap perempuan yang sudah menstruasi memiliki risiko terkena kanker payudara. Semakin tua usia perempuan, risikonya semakin tinggi. 

Meski begitu, kanker payudara ini bisa dicegah bahkan disembuhkan dengan melakukan deteksi dini. 

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara ini bisa dicegah, bila setiap perempuan melakukan deteksi dini secara rutin. Kanker payudara yang diketahui setelah adanya gejala akan lebih sulit ditemukan daripada kanker payudara yang didiagnosis setelah deteksi dini. 

Jadi sangat penting bagi setiap perempuan untuk rutin melakukan deteksi dini kanker payudara ini. Ada dua hal yang bisa dilakukan dalam deteksi dini kanker payudara, yaitu melalui SADARI dan SADANIS.

SADARI

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Cukup dengan berdiri di depan cermin, amati apakah terjadi perubahan pada payudara. 

SADANIS 

SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan bantuan dokter Spesialis Bedah Onkologi. SADANIS bisa dilakukan jika menemui beberapa perubahan pada payudara, seperti : 

Kanker Payudara

⏺️ Terasa benjolan di payudara dan seringkali tidak terasa nyeri

⏺️ Terdapat perubahan tekstur kulit payudara. Kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk 

⏺️ Terdapat luka pada bagian payudara yang sulit sembuh

⏺️ Keluar cairan dari puting padahal tidak sedang menyusui

⏺️ Terdalat cekungan atau tarikan di kulit payudara

Mamografi, Cara Deteksi Kanker Payudara yang Paling Efektif

Kanker Payudara

Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menangkap gambar jaringan payudara. Tujuannya, untuk mengetahui apakah terdapat kelainan pada payudara. 

Mamografi ini pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Rotgen di tahun 1895. Pada tahun 1958, terdapat penelitian pertama tentang efektivitas mamografi dalam mendeteksi kanker payudara ini. Bahkan, di tahun 60 an, mamografi berhasil mendeteksi 250an pasien kanker payudara tanpa harus melakukan biopsi. 

Baca Juga : Pengalaman Mengajar Kelas Edukasi MPASI Secara Online

Biasanya, mamografi dilakukan untuk perempuan berusia 40 tahun keatas. Dimana risiko kanker payudara terus meningkat seiring bertambahnya usia. 

Namun mamografi juga bisa dilakukan oleh perempuan di bawah usia 40 tahun dengan atau tanpa gejala. Saat ini, mamografi masih diyakini sebagai cara deteksi kanker payudara yang paling efektif. 

Inilah yang akhirnya membuat saya terdorong untuk melakukan mamografi di pusat penanganan kanker di Surabaya. 

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan mamografi ini, antara lain : 

1. Jadwalkan mamografi satu minggu setelah menstruasi selesai, sebab saat itulah payudara berada dalam kondisi normal. 

2. Jangan menggunakan deodoran, antiperspiran, losion, krim atau parfum di ketiak atau payudara saat pemeriksaan. Ini karena bisa menimbulkan kebingungan saat skrining. 

3. Konsultasi dengan dokter tentang riwayat kesehatan sebelum malakukan mamografi. 

4. Gunakan pakaian atasan berkancing agar lebih mudah dilepas saat pemeriksaan. 

Kanker Payudara

Cara melakukan mamografi ini adalah dengan meletakkan payudara pada alat rotgen dengan kompresor yang akan menekan payudara untuk mendatarkan jaringan di dalamnya. Pemeriksaan ini hanya memakan waktu selama 15 menit saja. 

Baca Juga : Pengalaman Mengajar Kelas Edukasi Menyusui Secara Online

Meski merasa tidak nyaman karena adanya penekanan pada payudara, saya tetap menajalaninya. Saya ingin terhindar dari penyakit mematikan ini. 

Teman-teman juga jangan takut dan ragu ya. Lakukan pemeriksaan payudara sendini mungkin. Dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) hingga mamografi, 85% angka kematiaan akibat kanker payudara bisa ditekan. 

0 Responses

  1. Alhamdulillah bunda sfh melakukan mMographi di udia 40an dan bagus. Setelah itu hingga usia skrng 82 tdk pernah lg, namun terkadang masih melakukan melihat posisi kedua payudara di depan cermin. Md2an bunda terhindar dari penyakit yg mematkkan bagi para wanita ini.

  2. moga sehat selalu ya mba. Aku pengin mamo dari lama, belum kesampean. Cuma kalau sadari sendiri takut salah. Mau memastikan aja. Jadi setelah haid ya. Dan noted nggak usah lotionan jg, baru tau ini. Makasih ya mba infonya..nanti pas mamo aku ikut saran mba

  3. Mbak DK, bisikin harga buat pemeriksaan mamografi dong. Aku denger-denger tuh lumayan mahal buat kantong rakyat jelata macam aku. Tapi kenapa ya, dia gak boleh campur wangi-wangian? dia mendeteksi jaringan atau bau-bauan sih?

  4. Setelah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), langkah lanjutan yang wajib di lakukan untuk mendeteksi kanker lewat pemeriksaan mamografi payudara. 
    Hal ini perlu dilakukan agar tindakan lanjutan bisa segera dilakukan sedini mungkin jika ditemukan kanker

  5. Sadari ini emang perlu dilakukan ya Mba sebagai deteksi dini kanker payudara, buat memastikan emang perlu dilakukan mammografi. Ibunya teman saya bahkan teman SMP saya juga kena kanker payudara, akhirnya udah dipanggil Yang Kuasa.

  6. Aku pernah nih cek mamografi waktu itu, pas ada tawaran gratis. Gak aku sia-siakan penasaran pingin cek. Alhamdulillah hasilnya bagus.
    Kanker payudara masih jadi salah satu kanker mematikan ya. Penting banget melakukan SADARI sendiri sejak dini

  7. Ibuku dulu menolak mamografi, jadinya terlambat deh ditangani kanker PDnya. Sedih. Andai informasi spt ini banyak disebarkan ke seluruh perempuan dimanapun insya Allah bisa teratasi dengan cepat ya, Mba.

  8. Ya Allah ngeri kalau baca soal kanker payudara gini. Apalagi dari datanya, semakin bertambah usia semakin banyak risiko terkena juga. Aku belum pernah melakukan mamografi. Pengen juga sih.. tapi kapan yaa.. huhu.
    Semoga kita semua dihindarkan dari penyakit itu, ya.

  9. Penting bnget gerakan sadari y mba minimal sebulan sekali,, cuma kalau melakukan mamografi ini Blum pernah karena dnger ceritanya aha kayaknya sakit.. ngebayangin payudara di alat rotgen dengan kompresor trs dtekan kykny ngilu

  10. Insyaallah kalau kita sudah mengetahui gejala sejak dini, langkah dan kesempatan untuk penyembuhan semakin banyak ya.
    Tidak malas memeriksakan diri ini sebuah pilihan tepat. Lebih baik mencegah daripada mengobati

  11. Keponakanku ada yg kanker payudara stadium 2B. Sudah operasi, kemo, & penyinaran, tp tetap kontrol sih. Anakku juga sempat ada benjolan, karena hormon. SADARI & SADANIS memang sangat perlu. Makasih remindernya…

  12. Saya dulu pas belum menikah, merasa ada benjolan dikit di kedua payudara udah khawatir banget, takutnya penyakit yang berbahaya dan gak berani tes. tapi Alhamdulillah sekarang udah gak ada

  13. Terima kasih sudah diingatkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) hingga mamografi
    Smoga makin banyak yang melakukannya ya karena 85% angka kematiaan akibat kanker payudara bisa ditekan.
    Saya sudah pernah, karena tiap tahun medical chekck berdua suami, saya ambil paket yang termasuk mamografi ini. Maklum sudah 40+ lebih aware jadinya

  14. Terima kasih sudah mengingatkan tentang pentingnya periksa payudara sendiri, sering banget kelewat dan abai ketika ada keluhan sakit karena dianggap akan hilang sendiri.. padahal bisa juga jadi silent killer ya :'(

  15. Kadang kita baru nyadar kalau terkena penyakit setelah gejalanya semakin parah ya mbak. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, sepertinya slogan ini memang tepat. Dengan melakukan SADAR dan mamografi menjadi salah satu ikhtiar agar terhindar dari kanker payudara. Semoga sehat selalu ya mbak buat kita semua, aamiin.

  16. Semoga kita tidak mengabaikan apapun yang terjadi di tubuh kita yaa..
    Dan dengan pemeriksaan sendiri secara rutin, maka dapat mengurangi resiko sakit yang berkepanjangan.

  17. kanker Payudara memang sangat berbahaya, terutama bagi yang memiliki faktor genetik harus waspada nih sejak dini, mudah-mudahan dengan kampaye SADARI dan SADANIS, makin banyak perempuan yang memeriksakan dirinya serta melakukan deteksi diri sejak dini, baik secara mandiri atau ke layanan kesehatan yang lengkap.

  18. mamografi harganya berapa mbak? emang kudu rajin SADARI ya dengan teknik yang sudah mba Dian paparkan diatas. Aku jadi ingat Jolie yang kudu angkat kedua PD nya karena Ibunya meninggal gara-gara kanker payudara. Padahal dia belum sakit, tapi dia tau resiko keturunan, makanya diambil dulu. Semoga kita semua sehat selalu ya mbak 🙂

  19. Barangkali penghalang terbesar bagi perempuan untuk cek ke dokter atau rumah sakit adalah rasa takut, ya Mbak. Entah kenapa RS itu seperti punya stigma menakutkan dan mengerikan. Semacam label, kalau ke sana berarti ada hal parah. Padahal belum tentu terjadi. Padahal RS penting untuk kita cek medis lebih awal untuk tindakan pencegahan. Ini terjadi pada salah satu tante saya yang punya benjolan di payudaranya. Sayang, terlambat ditangani karena dia takut memeriksa saat masih awal.

  20. Menyadari ancaman terkena kanker payudara dengan melakukan test mamografi itu memang sangat Penting ya kak, jangan sampai Kita abai dengan kesehatan Kita sendiri

  21. Harus bareng-bareng edukasih nih berarti. Biar korbannya tidak terlalu banyak. Dan alhamdulilah suami udah belajar tentang ini, dan dia jadi terapis yang sering edukasi tentang "benjolan" ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore